Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Ketika Sandiaga Uno "Salah" Kibarkan Bendera

6 April 2019   13:42 Diperbarui: 6 April 2019   13:51 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sandiaga uno saat mengibarkan bendera NU di kampanye. Sumber : foto di dapatkan dari pengurus nu via detik.com

Politik itu seni memainkan peluang dan kesempatan untuk meraih kekuasaan.

Setelah beberapa waktu yang lalu dalam kampanye Prabowo dan Sandiaga uno ada berkibar bendera bendera dari partai pendukung capres 01 Jokowi-kiai Ma'ruf Amien,kejadian yang hampir sama terjadi lagi di kampanye Sandiaga uno di Lumajang.

Bedanya sekarang yang di kibarkan dalam kampanye sandiaga uno adalah bendera kebesaran NU.padahal secara kelembagaan dan organisasi,NU bersikap netral dan tidak terlibat dalam politik praktis.inilah kemudian yang di protes oleh pengurus dan warga nahdatul ulama Lumajang.

Cuplikan pernyataan dari rais nu lumajang,Husni Zuhri.sumber : detiknews 6 april 2019
Cuplikan pernyataan dari rais nu lumajang,Husni Zuhri.sumber : detiknews 6 april 2019

Tentu sebagai warga NU dan barisan pengurusnya wajar bila di khawatirkan hal ini bisa menimbulkan gesekan di kalangan ummat jamah warga NU.sesuatu yang bisa menimbulkan perpecahan di dalam masyatakat.

Entah pengibaran bendera ini di sengaja ataukah Sandiaga uno terbawa suasana kampanye,tapi bila melihat rentetan kejadian pengibaran bendera di kampanye kampanye sebelumnya yang juga menimbulkan protes dari masyarakat,ada berbagai kemungkinan yang melatar belakangi peristiwa ini.

1) merebut simpati warga NU

Tidak bisa di pungkiri bila kekuatan massa warga nahdatul ulama yang sangat besar adalah daya tarik tersendiri bagi para partai politik di indonesia.meski secara organisasi dan kelembagaan bersikap netral dan tidak terjun di politik praktis,tapi para jamaahnya di beri kebebasan untuk menentukan pilihan poliitiknya sendiri atas nama pribadi.

2) memecah kosentrasi warga NU

Tak bisa di abaikan pula bahwa sebahagian warga NU condong menjatuhkan pilihanya pada pasangan capres 01 Jokowi-kiai Ma'ruf Amin dalam pilpres kali ini.apalagi dengan terjangan isu paham khilafah dan islam garis keras yang berhembus santer sepanjang musim kampanye ini membuat kiai dan warga NU lebih memilih pemimpin dengan alur pemikiran islam moderat seperti paham di NU.

Ditambah lagi bahwa sosok yang sangat di hormati dan di segani kalangan kiai dan warga NU di beri kehormatan sebagai cawapres Jokowi,maka suara warga NU di pastikan makin solid menfukung Jokowi-Kiai Ma'ruf Amin.

Di poin inilah tampaknya Sandiaga uno ingin meninggalkan kesan bagi warga NU,bahwa dirinya tidak berjarak bahkan di dukung warga NU.tentu ini hal yang lumrah,demikian juga bila ada warga Nahdatul ulama ada yang protes bendera kebesaranya di kibarkan dalam acara kampanye politik,itupun hal yang wajar.

3) kebablasan yang menguntungkan.

Sekali lagi bila menggunakan rumus bahwa politik itu seni memainkan peluang untuk kekuasaan,tampaknya kejadian ini menurut hitung hitungan kubu Prabowo-sandi pasti ada nilai untungnya.karena bila kejadian ini merugikan pamor mereka,pihak panitia kampanye pasti tidak akan mentolelir hal hal seperti ini.

Jadi ini mungkin kebetulan yang menguntungkan,atau sesuatu yang sudah di atur sedemikian rupa untuk menimbulkan efek tertentu di mata publik.

Ternyata politik itu menggelitik,makin di utak atik maka makin banyak taktik dan siasat di dalamnya

salam kangmarakara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun