Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Partai Demokrat Mulai Berakrobat, Para Kandidat Merasa Tersengat

3 Maret 2019   10:29 Diperbarui: 3 Maret 2019   12:01 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demoktat siap! Foto : berita jatim.com

Menarik mengamati geliat partai demokrat akhir akhir ini, setelah sekian lama seperti diam membisu menunggu waktu yang tepat,partai demokrat sudah mulai mempertontonkan kelihaianya berakrobat di dunia politik tanah air.

Terbukti aksi jumpalitan dan salto elit elit demokrat, mampu mengharu biru peta politik terkini tanah air. Tepuk tangan dan pujian atas aksi akrobat partai demokrat tak urung kembali mengangkat nama partai yang sempat di pandang sebelah mata ini.

Tidak ada kebetulan di dunia politik

Bila kita cermati rentetan peristiwa beberapa waktu belakangan ini, sulit di pungkiri bahwa apa yang terjadi pada partai demokrat adalah suatu kebetulan belaka. Coba kita cermati.

1) Surat dari SBY

Sebelumnya banyak spekulasi beredar bahwa SBY akan terpecah kosentrasinya antara perhatian penuh dengan kondisi ibu Ani yudhoyono yang sedang sakit dan butuh perawatan intensif, dengan kosentrasi mengurusi kampanye politik pilpres dan pileg pilihan yang benar benar sulit.

Tapi dengan sepucuk surat yang di kirim dari Singapura, SBY membuktikan diri sebagai seorang politisi yang briliyan. Istilah "tantangan di jadikan peluang" benar-benar membuktikan bahwa di saat genting dan sulit, seorang SBY tetap mampu melihat celah untuk jadi peluang.

2) Penunjukan AHY

Tak bisa di pungkiri kecerdikan demokrat dan SBY memainkan akrobat, sering membuat kawan dan lawan seperti tertinggal selangkah dari demokrat. Penunjukan AHY sebagi orang yang bertanggung jawab penuh  memimpin tim pemenangan nasional kampanye pemilu 2019, tentu jauh dari prediksi banyak kalangan

Penunjukan ini tentu telah melalui pertimbangan pertimbangan matang.baik itu efeknya bagi ke dalam tubuh partai demokrat sendiri,maupun respon publik dan masyarakat luas.

3) Pidato AHY

Ini adalah gol sesungguhnya dari rentetan akrobat yang di mainkan para elit partai demokrat.pidato yang bertajuk "rekomendasi partai demokrat untuk presiden indonesia mendatang"berhasil menjungkir balikan pandangan semua pihak tentang posisi dan kekuatan sesungguhnya dari partai demokrat.

Dari rentetan peristiwa di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa ,semua aksi akrobat partai demokrat adalah suatu strategi yang di susun dengan cermat dan rapi. Bila kemudian strategi yang direncanakan dengan cermat dan teliti tersebut menemukan momentumnya, itulah sesuatu kecerdasan para politisi memainkanya.

Pidato yang menyengat para kandidat

Tidak menunggu lama setelah di beri amanah untuk memimpin pemenangan kampanye pemilu 2019, AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) langsung tancap gas. Berbekal pidato yang bertajuk "rekomendasi partai demokrat untuk presiden indonesia mendatang", AHY dan partai demokrat sukses membuat kedua kubu peserta pilpres kelabakan bagai tersengat.

Pidato yang sebenarnya tidak berisi sesuatu gagasan yang baru tentang indonesia, ternyata membuat kedua kubu menghitung hitung kembali seberapa besar nilai kekuatan partai demokrat. Baik kubu jokowi maupun kubu prabowo saling unjuk diri, bahwa pihak merekalah yang di maksud dalam pidato AHY tersebut.

Padahal bila di cermati dari isi pidato AHY tersebut, kita bisa merabah bahwa partai demokrat berusaha realitis dan mencari posisi yang aman bagi kelangsungan hidup partai kedepan.

Tidak di sebutkanya nama presiden mendatang secara rinci di dalam pidato AHY tersebut dapat di maknai sebagai upaya untuk kembali memainkan politik dua kaki,atau istilah kerenya politik penyeimbang. Walaupun secara resmi partai demokrat adalah pendukung pasangan prabowo - sandy.

Hal inilah yang kemudian di manfaatkan kedua kubu untuk saling mengklaim sebagai pihak yang sebenarnya paling di dukung partai demokrat, tentu kondisi yang  sangat menguntungkan bagi nilai tawar partai demokrat sendiri.

Bisa di bayangkan seandainya pidato AHY di lakukan menjelang minggu tenang atau saat saat menjelang akhir kampanye, di yakini pasti lebih dahsyat hasilnya atau mungkin ini hanya permulaan dan pemanasan saja, kita tunggu akrobat akrobat selanjutnya dari partai demokrat. Salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun