Ibarat rumah,pssi itu seperti rumah besar yang di tempati sebuah keluarga besar pula.tapi rumah besar itu kotor dan kumuh.karena penghuninya tidak pernah mau peduli dengan rumah yang di tempati
Atap pada bocor,dinding banyak yang bolong,bahkan tiang tiang penyangga sudah banyak yang berpatahan.dan yang lebih mengerikan lagi,pondasi rumah sudah pada retak bahkan sebagian amblas ke dalam tanah kini
Rumah pssi yang di dirikan oleh orang orang hebat pada masanya  dulu,kini tinggal menunggu kehancuranya,karena ulah penghuninya sendiri.
Rumah besar pssi sudah tidak nyaman lagi untuk di tempati.jangankan untuk tuan rumah pesta sekelas piala dunia,kenduri kampung level kompetisi lokalpun belepotan mengundang caci maki
Belum lagi nyamuk dan kecoak yang bebas berkeliaran di dalam rumah,mencuri curi apa yang bisa di makan dari rumah pssi.tikus tikus berpesta pora setiap hari.
Siapa penghuninya?
Rumah besar pssi, di huni keluarga besar dengan banyak anak.bapaknya seorang lelaki yang lebih sering "kabur kanginan",bapak yang seharusnya mendidik dan membimbing anak anakya,ternyata lebih suka mengurus diri sendiri.
Sementara anaknya,tipe anak yang belum bisa mandiri,kerjanya pergi petang pulang pagi.soal prestasi,nomer satu berkelahi,suap sana suap sini,cuman mikirin gengsi.
Rumah besar pssi memang tak putus putusnya bikin sensasi,bapak minggat entah kemana,anak anak bertingkah sesukanya.soal tetangga yang risih dan terganggu privacy,mereka mana peduli.
Ada tetangga sebelah bernama mata Najwa,perempuan muda yang mungkin nggak pernah main bola.mbak mata Najwa  resah ,melihat rumah besar seperti neraka.
Maka di undanglah ahli renovasi,ahli yang biasa menangani rumah yang seperti peti mati.ada tito karnavian sebagai kepala tukang,tukang batu krisna murti pun ada di sini.
Tim renovasi datang pagi pagi,setelah sarapan dan menyeruput kopi,kepala tukang perintahkan operasi
Bekerja beberapa hari,tim renovasi mulai mengkaji ;bila pondasi  di benahi,tiang patah bisa melukai.bila tiang di sambung sana sini,atap bocor banyak yang tak berpungsi.
Kepala tukang berdiskusi,kesimpulan akhir di beri.rumah besar pssi tidak bisa berpungsi lagi,hancurkan dari segala sisi jangan ada rusak patah tiang dan pondasi.
Soal dana akhirnya menemukan solusi,demi cemerlangnya rumah pssi,imam nahrowi membisiki,coba lobi pak jokowi,beliau pasti akan mendukung nanti.salam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H