Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bantahan Jokowi untuk Sudirman Said

21 Februari 2019   15:24 Diperbarui: 21 Februari 2019   15:38 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dulu seiring sejalan,sekarang....sumber: sindonews.com

Gelaran pilpres 2019 semakin hangat.isu isu berseliweran,memenuhi ruang publik.

Belum reda isu penguasaan lahan oleh prabowo,muncul lagi isu yang sangat sensitif tentang jokowi,yang berkaitan dengan penguasaan saham 51% oleh pemerintah di pt freeport indonesia.

Adalah sudirman said yang secara blak blakan mengatakan,bahwa presiden jokowi melakukan pertemuan rahasia dengan James R  muffet,executive chairmen freeport mcmoran di jakarta.

Pertemuan inilah yang di gambarkan oleh sudirman said sebagai alasan keluarnya surat  7 oktober 2015,yang di anggap sebagai cikal bakal perpanjangan izin pt freeport indonesia.

Dengan bergulirnya isu pertemuan rahasia antara presiden jokowi dan petinggi freeport ini,di kesankan kepada publik luas,bahwa presiden melakukan deal deal tersembunyi dengan pihak asing,dalam hal ini freeport mcmoran inc.

Dan dengan pertemuan pertemuan ini,pemerintah di gambarkan melakukan kong kalikong dalam penguasaan 51% saham di pt freeport.

Bantahan presiden Jokowi

Sebagai pihak yang di tembak langsung dengan tersebarnya isu ini,presiden telah memberi bantahanya, bahwa pertemuanya dengan kalangan pengusaha,baik pengusaha dalam dan luar negeri adalah hal biasa,tidak terkecuali pertemuanya dengan pengusaha petinggi freeport di jakarta.

"Ya biasalah,ketemu dengan pengusaha ya biasa saja,ketemu konglomerat biasa saja,ketemu yang sekarang(bos freeport) biasa saja" kata presiden

Jadi,pertemuan itu di akui oleh presiden,dan itu memang hal biasa.seorang presiden bertemu dengan pengusaha siapaun juga adalah hal yang lumrah.

Apa motif di balik semua isu ini ?

Tentu menjadi pertanyaan di benak publik,mengapa baru sekarang seorang Sudirman said membuka masalah pertemuan ini.padahal jabatan beliau waktu itu sebagai menteri ESDM,adalah pihak yang terlibat langsung dalam masalah ini.

Seandainya memang ada sesuatu yang janggal dengan pertemuan itu,dan latar belakang keluarnya surat 7 oktober 2015,yang di anggap memuluskan jalan bagi pt freeport untuk memperpanjang kontraknya,mengapa sudirman said tidak membukanya ke publik?

Mengapa menunggu sekarang masalah ini baru di buka,yang akhirnya malah menimbulkan bermacam penafsiran,dan berpotensi menimbulkan kegaduhan politik baru.

Apalagi posisi sudirman said sekarang adalah direktur materi dan debat badan pemenangan pemilu nasional,prabowo sandi.posisi yang membuat orang mudah curiga,bahwa isu ini di lemparkan ke publik dengan tujuan politik pilpres semata.

Tabiat politisi di indonesia

Ada satu hal yang harus di cermati dan di garis bawahi dari kasus ini.terlepas siapa yang benar dan siapa yang berdusta,pengakuan seorang sudirman said tentang pertemuan rahasia presiden dan petinggi freeport ini,sedikit banyak menggambarkan tabiat atau karakter para politisi di indonesia dalam meniti karir di dunia politik.

Ternyata para politisi kita gemar menyimpan rahasia kekurangan atau sesuatu kejahatan seseorang untuk kepentingan dirinya sendiri.

Rahasia itu tidak akan terbongkar ke publik,selama orang yang melakukan kejahatan tersebut tidak menghalangi karir politiknya,dan orang tersebut dapat di ajak bekerja sama.

Tapi bila orang tetsebut berseberangan secara politik,dan di rasa mengancam kepentinganya,maka rahasia keburukan dan kejahatan orang tersebut akan di beberkan ke publik.

Pantas negara kita tidak bisa beranjak menjadi negara maju,salah satunya karena para politisinya saling mengunci rahasia lawan lawanya sesama politisi,yang akan di tembakan dan di ledakan menjadi isu sensitif bila kepentinganya terganggu.

Sudah saatnya di pemilu 2019 ini,kita hentikan petualang petualang politik,yang hanya mementingkan keuntungan pribadi dan kelompoknya,tanpa memperdulikan nasip rakyat banyak.salam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun