Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jodoh Mahal Para Eksekutif

16 Februari 2019   15:41 Diperbarui: 16 Februari 2019   15:45 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sabtu malam minggu paling asyik ngomongin soal jodoh.tinggalkan politik,tinggalkan ekonomi,fokus cari jodoh.(yang sudah punya,tau diri).

Apalagi bagi para jomblo,baik pria maupun wanita,urusan jodoh lebih genting dari urusan negara,apalagi pilpres.

Jodoh itu datang sendiri.

Begitu nasihat orang tua zaman dahulu kalau melihat anak gadis atau anak lajangnya termenung memikirkan jodoh yang tak kunjung datang.

Bagi orang biasa seperti saya,cari jodoh itu ada rumusnya : lirik lirikan,kemudian kenalan,sudah merasa mantab lamaran,tunggu hari pernikahan.simpel,sederhana,murah meriah (ini hanya pengalaman pribadi saya."dengan biaya semurah murahnya,dapat jodoh secantik cantiknya").

Jodoh untuk para eksekutif

Ternyata cara dan rumus di atas tidak berlaku untuk kalangan pekerja propesional dan para eksecutif.golongan orang yang berpendidikan,karir cemerlang,bergelimang harta dan berjuta kemewahan.

Entah karena kesibukan mengejar karir,atau makin tingginya standar dalam mencari pasangan,banyak dari kalangan eksekutif ini kesulitan dalam menemukan dan menentukan pasangan hidupnya.

Peluang ini banyak di manfaatkan oleh biro jodoh untuk menawarkan jasa ,membantu para pekerja sibuk ini untuk menemukan jodohnya.

Ada jasa ada biaya

Karena jodoh memang urusan penting,jasa para biro jodoh ini tetap di butuhkan.soal biaya,itu bukan masalah bagi para sksekutif,yang memang bergelimang harta.rumuspun berubah:dengan biaya semahal mahalnya,mendapat pasangan sesempurna mungkin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun