Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Beranikah Seorang Fadli Zon Meminta Maaf?

12 Februari 2019   07:57 Diperbarui: 12 Februari 2019   08:12 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak hal hal besar dan tidak masuk akal yang mampu di lakukan oleh orang orang biasa,ini mungkin namanya anugrah.bentuk kasih sayang sang pencipta kepada hambanya.

Sebaliknya,banyak hal hal kecil yang nampak sederhana,bahkan biasa,yang tak mampu di lakukan orang orang pembesar dan berkuasa.dan ini mungkin tragedi namanya.

Seorang Fadli zon pasti bukan orang sembarangan,kedudukan,jabatan,luasnya pengetahuan,bahkan nama besar ada padanya.orang besar yang terbiasa melakukan hal hal besar,untuk urusan bangsa dan negara.

Tapi sampai detik ini,seorang pembesar seperti padli zon ternyata belum mampu,atau mungkin juga belum mau,untuk melakukan hal yang sangat sederhana,hal yang biasa,bahkan hal yang sangat lumrah sebagai manusia,yaitu meminta maaf.

Apakah seorang fadli zon bersalah karena puisinya?

Bisa iya bisa tidak.tergantung dari niat awal beliau menulis puisinya.(saya pakai sebutan beliau,karena fadli zon adalah seorang pembesar di negeri ini).dan niat ini hanya beliau dan tuhanlah yang mengetahuinya.

Tapi sebagai orang besar yang seharusnya jadi teladan bagi orang orang kecil yang menjunjungnya,seorang fadli zon mampu bersikap dan bertindak bijaksana layaknya seorang pembesar,yang punya kedudukan tinggi di negeri ini.

Mbah maimoen itu orang tua,tidak hanya tua dari segi usia,tapi beliau itu di tuakan karena derajat keilmuanya,karena kesalehanya,karena ahlak dan karomanya.melakukan sesuatu yang dapat mengusik ketenangan pikiranya saja,merupakan sesuatu yang tercela.apalagi sampai menimbulkan pro dan kontra di antara jutaan pengikutnya,itu adaah tindakan sembrono.

Bagaimana bilah di antara jutaan orang yang mencintai dan menghormati mbah maimun,tidak rela bila tokoh yang begitu di hormati dan di sayangi di zolimi? bukankah urusan semakin runyam.

Bung fadli (sebutan ini saya gunakan karena saya yakin seorang  fadli zon pasti ingin seperti bung karno,bung hatta,bung tomo,dan banyak bung bung lainya,yang sudah teruji dan terbukti sebagai tokoh besar),meminta maaf itu tidak akan menjatuhkan namamu,malah akan meninggikan derajatmu.minta maaf tidak akan membuatmu di tinggal kawan dan pengikutmu,justru keberanianmu meminta maaf kepada mbah maimoen akan menambah jutaan saudaramu,menambah wibawamu,memperluas rezekimu,dan akan menambah lurus jalanmu.

Bung fadli zon,sehebat hebatnya nama besarmu,setinggi tingginya derajatmu,tapi engkau tetap orang muda biasa di hadapan kharisma dan kesolehan seorang tokoh kiai maimoen zubair.datang dan silaturahimlah kepada beliau,sebagai mana adab keutamaan seorang anak kepada orang tuanya.

Jangan tunggu sampai basi apalagi berjamur.langkahseorang fadli zon akan membuktikan seberapa tinggi derajatnya sebagai manusia.

Nb:tulisan ini hanya bentuk kegelisahan batin seorang santri,dan kecintaan rakyat kepada pemimpinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun