Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Anakku, Jangan Pernah Kau Menjadi Guru

11 Februari 2019   13:56 Diperbarui: 11 Februari 2019   14:55 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang guru.sumber: ilustrasi(net)-sindonews

Anaku, jangan pernah bermimpi menjadi seorang guru. Guru itu pengabdian. Kalau kau ingin kaya raya, hidup bergelimang harta, jangan pernah bercita-cita jadi seorang guru.

Kau tidak akan pernah tulus mengabdi, bila semuanya kau ukur dengan materi. Sebentar-sebentar kau akan meminta uang dari muridmu, uang kapurlah, uang sapulah, uang bukulah, dan uang yang lainnya.

Jadilah pengusaha agar engkau bisa kaya harta, karena jadi seorang guru sejati tidak akan pernah menjual pengabdianya demi materi.

Anakku, kalau kau ingin keren dan terkenal, ke mana mana naik mobil mewah, rumah megah lengkap dengan pelayannya, jangan pernah coba-coba menjadi guru.

Guru itu terkenal karena budi pekertinya, siap mengajar di tempat sunyi yang terpencil.

Guru sejati itu tak pernah terlalu merisaukan imbalan. Kau lihat di pelosok sana anaku, banyak guru yang berjalan di tengah lumpur dan hutan puluhan kilometer untuk mengajar ilmu, tapi diberi imbalan hanya beberapa lembar uang ratusan ribu setiap bulan.

Anaku, jangan pernah kau coba-coba jadi guru, bila kau hanya ingin menjajal ilmu.

Guru itu pribadi yang selalu haus ilmu. Dia tahu mendidik manusia bodoh menjadi manusia yang pandai dan berbudi luhur butuh tidak hanya sekedar ilmu, tapi juga kesabaran, ketekunan, bahkan pengorbanan.

Nah anaku, bila mentalmu hanya pecundang, semangatmu hanya angin anginan, dan tekadmu hanya setipis kulit bawang, jangan pernah ada dalam pikiranmu untuk bercita-cita menjadi guru sejati.

Jadi guru tidak hanya butuh ilmu dan pengetahuan, jadi guru juga butuh tekat yang kuat untuk mengabdi dan berkorban, agar pendidikan semakin maju di negeri ini.

Terakhir anakku. Pesan ini kutulis agar bila engkau benar-benar ingin jadi guru,jadilah guru yang dapat digugu dan ditiru.

Nb: Pesan ini kutulis untuk anak lelakiku, yang tahun ini menamatkan 6 tahun pendidikan di pondok pesantren. Semoga menjadi lelaki sejati, yang tidak akan menukar harga diri  hanya demi materi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun