Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perjuangan Mengejar Centang Hijau di Kompasiana

24 Januari 2019   12:13 Diperbarui: 24 Januari 2019   12:22 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot pribadi.kompasiana .com

Bagi sebagian besar teman teman penulis di kompasiana,mengurus atau mendapatkan centang hijau(validasi akun) bukanlah perkara yang rumit.apalagi bagi mereka yang sudah biasa dengan intetnet,ini hanya masalah kecil.

Tapi bagi saya pribadi,mendapatkan centang hijau dikompasiana ternyata butuh perjuangan tersendiri.yang bagi orang lain mungkin terkesan agak aneh.

Setelah terdaftar di kompasiana dan menulis beberapa artikel,saya mulai cari cari informasi tentang bagaimana caranya agar akun saya bisa di validasi.saya buka buka di google,mengunjungi akun resmi kompasiana dan tanya kawan kawan yang sering berselancar di internet.

Setelah mengisi data data yang di perlukan,kesulitan muncul ketika harus mengunggah hasil scan ktp ke laman pendaftaran.ada teman menyarankan agar memakai aflikasi scaner ,agar bisa menscan ktp memakai hp android.

Saya coba menscan ktp lewat aflikasi scaner di hp saya.tapi begitu hasil scan saya unggah ke kompasiana,hasilnya gagal.beberapa kali saya coba hasilnya sama saja.kemudian saya coba pergi ke warnet,karena dapat informasi kalau warnet biasanya punya alat scan dan bisa melakukan pengiriman online.

Ternyata warnet di kota saya kebanyakan hanya untuk main games.kalaupun ada mesin scanner sudah banyak yang rusak karena jarang di pergunakan.ada satu yang mesin scanernya berpungsi,tapi pemilik warnet kurang paham mengoperasikanya.

Padahal bulan bulan ini,saya lagi sibuk sibuknya mengurusi ladang.maklum mumpung musim hujan.jadilah saya sering mondar mandir dari rumah keladang yang jaraknya sekitar 40km hanya untuk memastikan akun saya di validasi.

Tiba tiba datang kawan memberi informasi, bahwa dikota sebelah ada tempat yang bisa menscan segala dokumen,kawan ini pernah menggunakan jasanya sewaktu pendaftaran cpns kemarin.tanpa membuang waktu saya langsung berangkat ketempat yang di maksud.

Dan ktp saya berhasil di scan.kemudian di upload dengan sukses ke laman pendaptaran kompasiana.plong.....legah rasanya dada ini.karena kesibukan pekerjaan di ladang,dan jaringan internet yang sulit di tengah perladangan,selama beberapa waktu saya tidak bisa mengakses kompasiana.

Manusia berusaha tuhan jua yang menentukanya.begitulah nasip saya.ketika sudah pulang kerumah,dan dengan hati yang berbunga bunga karena yakin akun saya sudah tervalidasi,saya buka kompasiana saya periksa laman fropil saya,dan hasilnya......saya gagal lagi di validasi.

  Ternyata hasil scan ktp saya di unggah terbalik.bagian belakang yang tidak ada datanya terpampang gagah.pingsan,serangan jantung,bunuh diri,tidak.justru kegagalan kali ini bikin saya lebih bersemangat untuk memperbaiki.pikiran saya sederhana saja,cara sudah betul,tinggal cara mengirimnya saja yang salah.

Saya tancap gas berangkat ke kota sebelah.nggak sampai lima menit ktp sudah di scan dan sukses di unggah.kali ini dengan kecermatan tinggi,jangan sampai terbalik lagi.dan hasilnya,gagal lagi.ternyata hasil scan ktp saya yang terbalik,dengan gagah masih terpampang di kolom pendaftaran.saya tidak tahu kenapa file saya yang lama masih bercokol di situ.padahal file yang baru sudah sukses di unggah.

Kenapa saya begitu bersusah payah agar akun saya di validasi?jawabanya sederhana,saya hanya ingin di anggap manusia di lingkungan kompasiana.tiap kali berinteraksi dengan pengguna kompasiana lainya,mereka tidak was was dan bertanya tanya siapa itu kangmarakara.apakah manusia atau sejenis amubah.mudah mudahan lewat tulisan ini teman teman dikompasiana bisa sedikit menghilangkan rasa was was dan curiga kepada saya.yakinlah bahwa kangmarakara hanya lulusan sd,yang sedang belajar dan mengamalkan.salam hormat selalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun