Mohon tunggu...
M Kanedi
M Kanedi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hanya sebutir debu semesta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inilah Orang-orang yang Menodai Ramadhan

19 Juni 2015   15:56 Diperbarui: 20 Juni 2015   02:38 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Jadi, penoda bulan suci Ramadhan yang sesungguhnya dan serius  bukanlah orang-orang yang nyata-nyata tidak berpuasa, melainkan orang-orang (boleh jadi sedang berpuasa juga) yang membuat gundah, resah, dan susah masyarakat. Siapa saja mereka itu?

 Para penguasaha/pedagang yang menaikkan harga barang di luar akal sehat dan daya beli masyarakat selama bulan puasa;

 Para pembuat/pengedar/pedagang barang-barang oplosan yang mengadung bahan-bahan haram (daging sapi dicampur daging celeng) dan yang bisa membahayakan kesehatan;

 Orang-orang yang menjual barang-barang kedaluarsa. Menjelang lebaran nanti biasa parsel-parsel berisi makanan kedaluarsa akan mudah kita jumpai;

 Orang-orang yang atas nama syiar agama, menggunakan pengeras suara luar untuk tadarus, yang menyebabkan banyak bayi yang kesulitan tidur sehingga ibu-ibu mereka juga tidak dapat tidur dengan nyenyak akibatnya mereka  pun tidak dapat  menyiapkan makan sahur dengan tenang. Kita mungkin tidak menyadari bahwa apa pun bentuk ibadahnya, terlebih ibadah puasa, hanya dapat  berlangsung secara khusuk jika dijalani dengan kondisi bathin yang tenang.

Di negeri-negeri Barat, yang di mata kebanyakan muslim negeri ini disebut kafir, para pedagang dan pengusaha mereka justru menurunkan harga dan/memberikan potongan harga untuk seluruh masyarakat di saat masyarakat menghadapi perayaan hari besar agama di kala para anggota keluarga umumnya berkumpul.

Ironisnya, di negeri ini ketika Ramadhan tiba orang-orang saling berlomba mencari keuntungan materiil tanpa mempedulikan apakah itu adil atua dzalim, halal atau haram. Perbuatan orang-orang inilah yang sering menimbulkan keresahan di tengah-tengah umat. Oleh sebab itu, orang-orang inilah sesungguhnya yang pantas disebut menodai kesucian bulan Ramadahan.

Demi kekhusyukan ibadah puasa di bulan suci ini, adakah yang bersedia melakukan sweeping terhadap para penguasaha/pedagang nakal dan kemaruk itu?

Salam Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun