Mohon tunggu...
M Kanedi
M Kanedi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hanya sebutir debu semesta

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tip Menangkal Tomcat, Kumbang Beracun yang Meresahkan Warga Surabaya

20 Maret 2012   02:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:44 3917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13322107281855676944

Beberapa hari terakhir ini warga Surabaya dihebohkan oleh serangan serangga beracun yang dijuluki tomcat. Serangga yang bernama genus Paederus ini termasuk golongan kumbang (beetle), saudara dekat kunang-kunang. Kumbang ini sebenarnya tidak menyengat tetapi bila tersentuh tubuhnya akan mensekresikan racun yang disebut pederin, disebut demikian karena senyawa kimia toksik ini khas ditemukan pada kumbang Paederus spp.

Hingga saat ini belum ditemukan anti racun pederin, oleh sebab itu cara terbaik menghadapi serangan kumbang yang dijuluki tomcat ini masih terbatas pada pencegahan dan pertolongan pertama (first aid).

Pencegahan

  1. Kumbang ini umumnya aktif pada malam hari, peka dan suka terhadap cahaya. Oleh sebab itu di kawasan yang tinggi populasi tomcat, kurangilah lampu taman atau lampu teras. Usahakan lubang-lubang ventilasi rumah yang dapat ditembus cahaya dipasangi ram (kawat kasa) nyamuk.
  2. Hindarilah kontak fisik dengan cara menyentuh serangga ini secara langsung dengan kulit terbuka.
  3. Bila berjalan atauberkendara dengan sepeda motor malam hari sebaiknya gunakan jaket dengan kerah menutupi leher, sarung tangan, dan helm berkaca yag bisa melindungi seluruh permukaan wajah.

Pertolongan Pertama

Bila terlanjur kontak dengan serangga ini maka lakukanlah tindakan berikut:

  1. Segeralah basuh kulit yang terkena dengan air sabun.
  2. Lakukan kompres dingin (gunakan kantung es)
  3. Untuk mencegah alergi, bisa gunakan  antihistamin (mintalah  petunjuk dokter!)
  4. Atau, bisa juga gunakan tumbukan/remahan  daun segar tanaman lidah buaya (Aloe vera) untukmeredam rasa nyerinya

Semoga bermanfaat.

Rujukan: 1. http://www.fwahs.health.nsw.gov.au/factsheets/environmental/rove_beetles.html

2. Nikbakhtzadeh &Tirgari S. 2008. Medically Important Beetles (Insecta: Coleoptera) Of Iran.J.Venom. Anim. Toxins incl. Trop. Dis. V.14, n.4, p. 597-618, 2008.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun