Mohon tunggu...
M Kanedi
M Kanedi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hanya sebutir debu semesta

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Anak Ayam 18 Juta: Ketika Harta Lebih Bermakna Ketimbang Rasa

8 Juli 2011   07:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:50 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

•Kedua anak itu kini malu bersekolah karena kasus tersebut telah membunuh karakter dan masa depan sosialnya. Adakah ini menjadi pertimbangan nurani mereka dengan mengandaikan bila hal tersebut terjadi pada keluarga /kerabat mereka sendiri?

3.Kepada para pakar hukum
Apakah pengertian hukum sebagai panglima memang harus dimaknai bahwa penegakan (hukum positif) itu lebih prioritas ketimbang rasa kemanusiaan dan keadilan?

Jika jawabannya ya, maka belajar ilmu hukum sama artinya belajar menutup pintu hati nurani.

Sebagai orang yang mendambakan keadilan, sungguh saya (mungkin juga anda) sulit memahami logika penegakan hukum seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun