Mohon tunggu...
M Kanedi
M Kanedi Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Hanya sebutir debu semesta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ilmu Dukun Indian yang Fenomenal, Abadi, dan Banyak Diadopsi

15 Juni 2011   09:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:29 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikut adalah beberapa tip untuk menyiasati apakah dukun sedang melakukan trik atau tidak. Cermati apa tindakan, pakaian, peralata, tempat, waktu dukun melakukan "pertunjukan" fenomenal tertentu. Fenomena tersebut boleh jadi hanyalah trik jika si dukun:


  1. Membutuhkan subjek (orang) khusus. Subjek khusus biasanya adalah orang yang dapat diarahkan, paham skenario "permainan", menguasai teknik permainan dengan baik, dan dapat menjaga rahasia,
  2. Membutuhkan tempat (ruangan) khusus. Di tempat-tempat tertentu kondisi-kondisi atau efek khusus dapat diciptakan, misalnya untuk mengatur pencahayaan, suara, suhu, kelembaban, dan aliran udara sesuai yang diinginkan.
  3. Membutuhkan alat khusus. Alat khusus diperlukan untuk menimbulkan efek-efek khusus yang dikehendaki.
  4. Membutuhkan waktu khusus. Waktu khusus, fungsinya mirip dengan tempat khsusus yaitu terkait dengan tata cahaya, suara dan lain-lain. Selain itu waktu khusus juga diperlukan untuk persiapan.
  5. Membutuhkan persiapan khusus. Contoh, seorang dukun mungkin akan masuk ke kamar khusus untuk mempersiapkan sesuatu sebelum memperlihatkan fenomena tertentu.
  6. Tidak memberi kesempatan orang lain untuk memeriksa kondisi alat atau bahan yang akan digunakan. Contoh, adegan penggunaan golok dalam uji kekebalan tubuh, goloknya milik si dukun sendiri, sementara orang lain tidak diberi kesempatan memeriksanya sehingga tidak pernah tahu apakah golok tersebut benar-benar tajam atau tidak.
  7. Mengenakan kostum atau asesoris khusus. Kostum khusus, jubah misalnya, boleh jadi berisi banyak benda atau bahan rahasia. Asesoris khusus, gelang, kalung, ikat pinggang, atau ikat kepala boleh jadi telah diberi benda-benda yang dapat menimbulkan efek-efek tertentu.
  8. Memberikan perlakuan khusus. Contoh, sebelum subjek yang akan dijadikan medium dalam ritual pemanggilan arwah, si subjek disuruh meminum atau menghisap sesuatu. Sesuatu yang ditelan atau dihisap tadi boleh jadi mengandung zat yang dapat menyebabkan seseorang terhalusinasi atau tidak sadarkan diri. Mungkin juga bahan-bahan itu mengandung zat pemicu muntah untuk meimbulkan kesan bahwa efek pengobatannya sudah bekerja pada tubuh si subjek.
  9. Mengawali pertunjukan dengan kalimat: "Orang yang satu guru satu ilmu mohon jangan saling mengganggu". Maksud kalimat itu adalah: jangan bongkar rahasia atau trik pertunjukannya.


Salam Kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun