Mohon tunggu...
FX HendroW
FX HendroW Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan

Memberi warna lain dalam kehidupanku, lahir dan besar di kota Ambarawa dan mencari rejeki di Sangatta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Dan Kemudian...

27 Maret 2019   15:18 Diperbarui: 27 Maret 2019   15:29 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lewat setengah raga ini melayang
Menuruni bukit yang terjal berbatu
Yang terkadang licin terkena guyuran hujan
Kemudian...
Mataku mulai sembab
Lelah yang mendera
Sesak yang melanda
Hitam pekat pandangan
Lelap dan mulai terpejam
Kemudian....
Satu persatu
Dua berdua
Tiga kembali meraja
Lewat satu titik beku
Menari dan menjadi sunyi
Sepi
Larut malam sampai pagi
Merayap pelan
Menyergap
Dan menghilang
Hilang tanpa bekas
Bekas yang terkubur
Kain itu....
Hancur tanpa bersatu
Kembali bersimpuh dalam beku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun