Mohon tunggu...
Azmi Abubakar
Azmi Abubakar Mohon Tunggu... Freelancer - www.azmiabubakar.com

Alumnus fakultas Syariah Wal Qanun, Universitas Al Azhar, Cairo. Dai dan Penulis Novel Bulan Di Langit Pedir.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rutinitas dan Tanggung Jawab yang Tidak Berkesudahan Bisa Menghancurkan Semangat Hidup

2 Desember 2019   09:28 Diperbarui: 2 Desember 2019   09:39 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang abdi negara akan selalu melakukan rutinitas pergi pagi pulang sore, besok seperti ini lagi dan seterusnya. Wajar jika kemudian abdi negara mencuri waktu untuk minum kopi di warung-warung, dosa pertama yang dilakukan di pagi hari, mengabaikan tugas Negara, apatah lagi di kantor banyak juga yang main game dan dosa-dosa lain.

Ada juga yang  mengeluhkan rutinitas ini di media sosial dengan membela diri setengah mati. Sebagaimana diceritakan Ibrihim el Ifki, seorang perempuan bekerja di sebuah perusahaan ternama. Karirnya sangat bergengsi sebagai manajer, tetapi ia kehilangan semangat, gampang marah, suka menyendiri, hidupnya kehilangan gairah.

Perempuan ini datang mendiskusikan permasalahannya, Ia rupanya tak pernah mengambil cuti. Kegiatan dan tanggung jawab yang tidak berkesudahan telah membuat jiwa itu hilang, kehilangan semangat hidup, ini yang kemudian disebut  refleksi psikilogi.

Dalam fikih tahawwulat, orang beriman selalu melakukan sesuatu dengan kadar pertengahan agar jiwanya tetap bisa distabilkan. Dermawan yang berlebihan tidak bagus, begitu juga dengan hemat yang berlebihan akan mendatangkan suatu mudarat kepada diri sendiri.

Rasul bahkan pernah menegur seorang sahabat yang setiap hari menghabiskan waktu beribadah di Masjid. Rasul mengingatkan untuk bekerja, memberi nafkah kepada keluarga, inilah ajaran Islam yang rahmatal lil alamin, memberikan tujuan kebahagian.

Kehilangan semangat hidup merupakan salah satu faktor berpikir negatif. 

Jangan sia-siakan anugerah kehidupan yang Allah berikan. Hidup bukan hanya soal data, kertas, sepatu dan finger print. Hidup adalah tentang berbagi cinta , kasih sayang, bertemankan Alquran dan juga bisa menyeruput kopi tanpa beban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun