Hasil dari politisasi reklamasi ini sudah kelihatan sejak bulan April lalu. Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menilai kasus suap raperda reklamasi teluk Jakarta membuat elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) terancam turun. Artinya, reklamasi memang sengaja terus dipanas-panasi agar elektabilitas Ahok kian tergerus ke titik nadir. Pertanyaannya, mengapa reklamasi yang bertujuan mulia bagi masa depan Jakarta dikorbankan? Jika misalnya Yuzril atau Sandiaga Uno yang jadi Gubernur Jakarta, apa betul reklamasi akan disetop???
Jangan girang dulu para pendukung Ahok (di luar Teman Ahok). Sinyal Golkar dan PDIP mau merapat ke Ahok itu jebakan betmen. Begitu Ahok masuk selimut politik mereka, Ahok dirajam dan dihabisi karier politiknya. Ingat, politik itu punya 1001 cara untuk mencapai tujuan.
Trisula maut untuk menghabisi Ahok kini sedang dimainkan, mampukah??? Pendapat Kompasioner?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H