Mohon tunggu...
Kanaya Vidya C
Kanaya Vidya C Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota

Kepribadian saya suka berpendapat, berargumen, berpikir kritis, dan lain sebagainya. Hobi saya memasak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengatasi Permasalahan Ekonomi di Jember: Lapangan Pekerjaan Terbatas dan Daya Beli yang Menurun

4 September 2024   09:05 Diperbarui: 4 September 2024   09:07 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Perekonomian sangatlah penting untuk kemajuan pemerintah dan masyarakatnya, saat ini kita ketahui ekonomi di Indonesia masih belum sepenuhnya stabil sejak COVID-19 melanda. 

Menurut Kementerian Keuangan Indonesia pada tahun 2020 ekonomi di Indonesia mengalami deflasi atau penurunan drastis karna adanya pengaruh pandemi COVID-19. Pemerintah mengurangi alokasi pembangunan pada bidang infrastruktur dan anggaran lebih fokus di tingkatkan pada sektor kesehatan.

Melihat hal itu, maka pemerintah membuat kebijakan untuk menaikkan perekonomian di Indonesia saat ini dengan cara menjaga stabilisasi ekonomi dan ekspansi moneter, meningkatkan daya konsumsi, serta meningkatkan aktivitas dunia usaha.

Tetapi saat ini berdasarkan fakta dapat disimpulkan bahwa Indonesia sudah mengalami peningkatan dalam ekonomi setelah mengalami deflasi pada tahun 2020 karena adanya pergerakan atau kebijakan dari pemerintah.

Permasalahan di dalam ekonomi tidak hanya terjadi pada negara saja, tapi juga dapat terjadi di dalam daerah atau kabupaten. Contohnya yang akan kita bahas kali ini adalah kota yang dikenal oleh masyakarat dengan kota Carnaval tingkat dunia atau biasa disebut JFC (Jember Fashion Carnaval). Pembahasan kali ini adalah mengenai permasalahan ekonomi yang ada di kota Jember.

Siapa yang tak kenal dengan kota Jember dengan oleh oleh ciri khas nya yaitu suwar suwir. Selain suwar suwir kota Jember juga dikenal dengan Kota Tembakau dan Edamame. Karna tembakau nya yang berkualitas tinggi dan aromanya yang khas maka Jember dijuluki sebagai Kota Tembakau. 

Tak hanya itu, Jember juga dikenal dengan edamame nya yang mendunia, edamame di Jember di produksi dengan kualitas yang tinggi sehingga warga Jepang pun mengakui jika edamame dari Jember lebih enak daripada edamame yang di tanam di Jepang itu sendiri. edamame di Jember ini melakukan ekspor besar besaran di negara Jepang hingga per tahun nya bisa mencapai 8.000 sampai 10.000 ton edamame. 

Tetapi dibalik itu semua meskipun keadaan ekonomi di Jember mengalami inflasi di lapangan usaha seperti dalam sektor perdagangan nyatanya masih banyak permasalahan ekonomi di Kota ini. Seperti banyaknya pengangguran, daya beli masyarakat tergolong rendah, lapangan pekerjaan di Jember masih terbatas, dan kurangnya industri atau pabrik di Kota Jember. 

Daya Beli Masyarakat

Pada aspek ini daya beli masyarakat sangat berpengaruh untuk UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di Jember. Sayangnya daya beli masyarakat di Jember ini tergolong rendah.

Mengapa daya beli masyarakat Jember dikatakan tergolong rendah?

Daya beli yang rendah juga bisa terjadi karena adanya inflasi. Dengan adanya inflasi maka para penjual semakin menaikkan harga untuk mendapatkan keuntungan tersendiri. Jika inflasi terjadi secara terus menerus dan penghasilan masyakat tidak setara atau sejalan dengan inflasi maka daya beli masyarakat akan turun. Dengan latar belakang perekonomian yang seperti itu muncul lah permasalahan ekonomi baru seperti kemiskinan dan kejahatan.

Cara Mengatasi 

Cara mengatasi daya beli masyarakat yang rendah yaitu sebagai berikut.

1. Mengadakan pasar murah di setiap desa. 

2. Membuka lapangan pekerjaan baru

3. Menurunkan harga bahan baku

4. dan yang terutama adalah pengendalian inflasi

Bukan Kota Industri

Industri sangat berpengaruh untuk ekonomi masyarakat, dengan adanya industri semakin banyak lapangan pekerjaan yang dibutuhkan, dan mengurangi angka pengangguran di kota Jember.

Di kota Jember sendiri pabrik industri masih terbatas. Meskipun Jember terkenal daerah penghasil tembakau dan edamame yang di ekspor dengan jumlah banyak, tetapi masih belum bisa menyerap tenaga kerja secara maksimal. Karena tembakau dan edamame itu sendiri produksinya secara musiman. Dari pekerja musiman tersebut tidak setiap hari pekerja tersebut mendapatkan upah, mereka mendapatkan upah hanya di waktu-waktu tertentu saja, hal ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan ekonomi karena status sementara mereka. 

Ini juga bisa menjadi faktor daya beli masyarakat yang rendah, dengan kebutuhan yang mahal, upah yang hanya sewaktu-waktu, maka rawan terjadinya daya beli yang rendah. 

Cara Mengatasi

Cara mengatasi buruh musiman ini adalah dengan membuka Industri atau pabrik baru yang tidak hanya membutuhkan buruh sementara saja, tetapi juga bisa menjadi buruh tetap. 

Kedua untuk mengurangi permasalahan ekonomi, maka buruh sementara harus mempunyai pekerjaan sampingan dan tidak hanya mengandalkan Industri yang mempekerjakan mereka hanya sewaktu-waktu, cara ini juga untuk meminimalisir kemiskinan. 

Ketiga, mereka juga harus memanage keuangan agar mengurangi pengeluaran yang tidak penting atau urgent. 

Cara terakhir para pekerja diharapkan mempunyai relasi yang bisa memberikan info lowongan pekerjaan tetap yang layak pada bidang yang mereka kuasai. 

Lapangan Pekerjaan Terbatas

Dilihat dari faktor-faktor sebelumnya, lapangan pekerjaan juga menjadi masalah utama dalam permasalahan ekonomi di kota Jember ini.

Terkait Jember bukan kota industri, disinilah lapangan pekerjaan dibutuhkan, jika kita melihat pada kota Kediri dimana terdapat industri atau pabrik gudang garam terbesar maka perekonomian pada masyarakat atau lapangan pekerjaan juga mengalami kestabilan, jika sudah seperti itu masyarakat di sekitar juga mengalami dampak positif terhadap perekonomiannya, dan daya beli masyarakat juga akan semakin meningkat. Sayangnya di Jember masih terlihat belum ada kestabilan pada ekonomi masyarakat nya, karna masih banyak data yang memuat angka kemiskinan dan pengangguran di Jember. Dengan lapangan pekerjaan yang terbatas munculah kesenjangan sosial antara pekerja tetap dengan masyarakat lainnya yang berjuang dalam kemiskinan.

Cara Mengatasi

Cara mengatasi hal ini dengan mengembangkan industri di kota Jember sendiri. Industri yang dimana membuka pekerjaan tetap kepada masyarakat. Mengembangkan Industri yang berdampak positif terhadap masyarakat kecil di sekitarnya. Sehingga ekonomi kota maju, pemerintah mengalami keuntungan, tapi juga harus selaras dengan kesejahteraan masyarakat nya.

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ternyata permasalahan ekonomi di Kota Jember ini saling terkait satu sama lain. Adanya permasalahan ekonomi seperti ini masyarakat hanya menunggu kebijakan dari pemerintah atau pemimpin yang terkait. Diharapkan pemerintah bisa memanfaatkan ikon Kota Jember yang sudah di kenal hingga mancanegara dengan mengembangkan investasi pada sektor industri nya. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun