Mohon tunggu...
KANAYA NAJLA
KANAYA NAJLA Mohon Tunggu... Arsitek - saya sehat.

hobi saya hidup sehat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resesi Ekonomi Global 2023

27 November 2022   10:50 Diperbarui: 27 November 2022   10:54 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Joko Widodo dan beberapa ahli ekonomi lainnya mengatakan bahwa akan adanya kemungkinan perekonomian dunia mengalami resesi ekonomi pada tahun 2023. Krisis atau resesi ekonomi dipicu oleh pengetatan kebijakan moneter global sebagai respons untuk mengatasi inflasi yang melonjak, juga krisis pangan dan energi yang terus berlangsung akibat perang Rusia vs Ukraina.

Hal itu salah satunya diungkapkan juga oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengatakan ekonomi dunia terancam masuk jurang resesi pada 2023. Sinyal yang terlihat adalah kenaikan suku bunga acuan di bank sentral sejumlah negara untuk menekan lonjakan inflansi. 

"Bank Dunia sudah menyampaikan kalau bank sentral di seluruh dunia melakukan peningkatan suku bunga secara cukup ekstrem dan bersama-sama, maka dunia pasti mengalami resesi di 2023," kata Sri Mulyani dalam keterangan pers APBN KiTa secara virtual, Senin (26/9/2022).

Presiden keenam Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan agar baik pemerintah Indonesia maupun dunia agar siap siaga akan apa yang akan terjadi. "Tidak boleh underestimate. Sejarah menunjukkan, banyak kesalahan bagi siapapun yang sering bersikap underestimate terhadap sesuatu. Dulu 1-2 tahun sebelum pecahnya perang dunia kedua sudah ada tanda-tanda tapi banyak yang underestimate. Terjadi juga." 

Kemungkinan peningkatan resesi global tahun depan adalah 98,1 persen. Angka ini tertinggi sejak penurunan terkait pandemi COVID-19 tahun 2020 dan krisis keuangan global 2008-2009. Dengan adanya isu resesi global 2023, banyak kekhawatiran dari berbagai kalangan di banyak negara. Diharapkan hal seperti ini bisa dihindari karena akibatnya sangat merugikan berbagai negara.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun