Mohon tunggu...
Nasution
Nasution Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Seorang wartawan adalah seseorang yang bertugas untuk mengumpulkan, menyunting, dan menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui berbagai media seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, dan platform online. Mereka berperan penting dalam memastikan masyarakat memiliki akses terhadap informasi yang akurat, berimbang, dan relevan tentang berbagai peristiwa, isu, dan kejadian yang terjadi di dunia. Para wartawan sering kali melakukan investigasi, wawancara, dan riset untuk mendapatkan fakta-fakta yang dibutuhkan dalam menyusun berita. Mereka juga harus memiliki kemampuan analisis yang baik untuk menafsirkan dan mengurai kompleksitas informasi serta menyajikannya dengan cara yang mudah dimengerti oleh pembaca atau penonton. Selain itu, wartawan juga perlu memiliki etika profesional yang kuat, seperti kejujuran, integritas, dan objektivitas, untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan tidak dipengaruhi oleh kepentingan pribadi atau pihak lain. Mereka seringkali beroperasi di bawah tekanan waktu dan dalam situasi yang tidak terduga, sehingga mereka harus memiliki keterampilan manajemen stres dan ketahanan yang tinggi. Secara keseluruhan, wartawan memainkan peran penting dalam memelihara demokrasi dengan memberikan akses informasi yang adil dan akurat kepada masyarakat serta memegang pihak-pihak berwenang bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Mengurangi Korupsi di Indonesia: Pandangan Dr. Djonggi M. Simorangkir, SH, MH.

19 Juli 2024   14:09 Diperbarui: 19 Juli 2024   17:42 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Advokat Senior Dr. Djonggi M Simorangkir, SH, MH. Foto pribadi.

Paling kiri pakai Batik Djonggi Simorangkir Sie Humas pembentukan Wadah tunggal Advokat IKADIN 10 Nov 1985, tengah Jendral. L.B. Moerdani Menhankam Pangab, paling kanan Rekan Advokat O.C. Kaligis.

Jakarta, Indonesia - Dr. Djonggi M. Simorangkir, SH, MH, seorang pakar hukum terkemuka dan mantan Wakil Ketua Dewan Penasihat DPN PERADI (2015-2020), telah mengemukakan beberapa langkah untuk secara signifikan mengurangi atau bahkan memberantas korupsi di Indonesia. Pernyataannya, yang baru-baru ini dibagikan, menekankan reformasi struktural dan insentif untuk menciptakan sistem yang lebih transparan dan akuntabel.

Advokat Senior Dr. Djonggi M Simorangkir, SH, MH. Foto pribadi.
Advokat Senior Dr. Djonggi M Simorangkir, SH, MH. Foto pribadi.

1. Hapuskan Pilkada:

Dr. Djonggi M. Simorangkir, SH, MH. berpendapat bahwa masa jabatan lima tahun untuk kepala daerah, dikombinasikan dengan biaya kampanye yang sangat tinggi, sering mencapai puluhan atau ratusan miliar, memaksa pejabat untuk terlibat dalam praktik korupsi. Praktik-praktik ini termasuk mengurangi kualitas proyek pembangunan dan menggelembungkan biaya proyek untuk membayar sponsor serta mengumpulkan kekayaan pribadi, sering kali bekerja sama dengan anggota DPRD dan DPR RI.

2. Perbaiki Gaji dan Pensiun untuk PNS, TNI, dan POLRI:

Dia menyarankan bahwa meningkatkan gaji dan pensiun untuk pegawai negeri akan mengurangi godaan untuk menimbun tabungan melalui cara-cara korup, sehingga memastikan keamanan finansial di hari tua mereka.

3. Skema Pensiun untuk Sektor Swasta:

Dr. Simorangkir mengusulkan sistem pensiun untuk pegawai sektor swasta berdasarkan kontribusi pajak mereka. Ini akan mendorong individu-individu swasta untuk membayar pajak dengan rajin, mengetahui bahwa mereka akan menerima pensiun yang sebanding dengan pembayaran pajak mereka.

4. Penangkal Korupsi di Sektor Swasta:

Menurut Dr. Simorangkir, individu-individu di sektor swasta akan kurang cenderung untuk terlibat dalam praktik korupsi jika mereka berisiko kehilangan pensiun dan menghadapi hukuman penjara.

Pengalaman luas Dr. Djonggi di bidang hukum, termasuk perannya sebagai Ketua Panitia Pembentukan Wadah Tunggal Advokat IKADIN dan Ketua DPP IKADIN Bidang HAM, memberikan bobot yang signifikan pada rekomendasinya. Visinya untuk Indonesia bebas korupsi menekankan perubahan sistemik yang mengatasi akar penyebab korupsi daripada hanya mengobati gejalanya.

Dalam penutupannya, Dr. Simorangkir menyoroti komitmennya yang lama terhadap reformasi hukum dan hak asasi manusia, menyerukan upaya bersama untuk menerapkan langkah-langkah ini demi masa depan yang lebih baik. "Horas," ia mengakhiri, mengekspresikan harapannya untuk Indonesia.

Artikel ini memberikan gambaran mendetail tentang pandangan dan rekomendasi Dr. Djonggi M. Simorangkir, SH, MH dalam memerangi korupsi di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun