Edukasi Pelecehan Seksual Sejak Dini, Membangun Kesadaran dan Perlindungan untuk Anak-Anak

Semarang, 23 Juli 2024  - Kasus pelecehan seksual terhadap anak-anak usia dini semakin menjadi perhatian serius dalam beberapa tahun terakhir. Dengan laporan terbaru yang menunjukkan peningkatan kasus pelecehan seksual pada anak-anak berusia antara 3 hingga 6 tahun, para ahli menekankan pentingnya edukasi dan perlindungan sejak dini untuk mencegah dan menangani masalah ini.

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Negeri Semarang baru-baru ini melaksanakan program edukasi untuk siswa kelas 3 SD yang berjumlah 42  siswa di Kelurahan Bergas Lor. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan anak-anak pada bentuk-bentuk pelecehan seksual dan perlindungan diri dengan cara yang sesuai usia dan mudah dipahami.

Program edukasi yang dilaksanakan pada 23 Juli 2024 di SD Negeri Bergas Lor 01 ini menghadirkan berbagai aktivitas yang dirancang khusus untuk anak-anak kelas 3 SD. "Kami ingin memberikan pengetahuan dasar kepada anak-anak tentang bagaimana melindungi diri mereka dari pelecehan seksual dan bentuk-bentuk pelecehan seksual dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami dengan beberapa selingan permainan di dalamnya." kata Talitha Alfreda, pemateri sosialisasi dari kelompok KKN Universitas Negeri Semarang.

dokumentasi sosialisasi pelecehan sejak dini/dokpri

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari Kepala sekolah dan para guru. Kepala SD Negeri Bergas Lor 01, Pak Achmad, menyatakan, "Saya sangat berterima kasih untuk kalian yang telah datang dan memberikan edukasi penting ini kepada siswa-siswa kami. Kami berharap edukasi mengenai pelecehan seksual ini bisa dipahami oleh siswa-siswi khususnya kelas 3a di SD Negeri Bergas Lor 01."

Mahasiswa KKN berharap bahwa kegiatan edukasi ini akan membantu anak-anak memahami mengenai bentuk pelecehan seksual dan memberikan mereka keterampilan dasar untuk melawan pelecehan seksual. "Kami berharap bahwa melalui kegiatan ini, mereka dapat mengetahui bagaimana caranya melindungi diri terutama terhadap bagian tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain,"  tutup Talitha Alfreda.