Aku lihat. Air matanya ia tahan. Agar kami sabar. Air matanya ia tumpahkan dalam pengabdian. Tubuhnya kuat sebaja besi. Tak satu pun kata ku dengar, ia mengaduh. Tak pernah perbincangannya membesarkan pengabdiannya. Aib baginya jika harus berkeluh kesah. Bicara tentang kehebatannya di hadapa kami.
Ya rabb. Betapa mulia akhlaknya. Jelita hatinya. Ijinkan ya rabb aku menuntunnya ke baitullah. Aku ingin membopongnya tersungkur di hadap-Mu. Aku ingin sujud bersama di hadapan-Mu. Aku hendak mengadukan kejelitaannya di hadapan-Mu.
Ya rabb. Hanya kepada-Mu aku memohon. Mengadu dan berharap. Ia selalu berulang ingin mengunjungi rumah-Mu. Panggilah kami sekeluarga ya rabb. Mudahkan aku membawanya penuh riang gembira.Â
Ia bersukan cita memenuhi panggilan-Mu. Ia peshaum yang kuat. Malam-malamnya selalu syahdu memanggil-Mu. Dari kamarnya, nama-nama kami selalu dilafalalkan.Â
Terima kasih Allah-ku telah menjaga ibuku
Jakarta, 24 Agustus 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H