Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Vandalisme, Penyakit Kambuhan Saat Demonstrasi

9 Oktober 2020   13:24 Diperbarui: 9 Oktober 2020   13:33 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentunya kecewa itu boleh, sangat manusiawi. Tapi orang dewasa memiliki caranya sendiri untuk menyelesaikan masalah. Emosi biasanya tidak akan mengubah sesuatu menjadi lebih baik. Apalagi dengan merusak properti.

Bila anda marah, dan membanting semua piring di rumah anda, itu sah-sah saja. Karena itu milik anda, ibarat kata anda tak punya piring sekalipun masyarakat tak akan rugi.

Tapi jika anda marah, dan mulai membanting piring-piring milik tetangga, tentu ini jadi masalah. Satu keluarga yang tak tahu apapun akan dirugikan. Terlebih jika anda marah, lalu mengebom jembatan desa (agak berlebihan ya?), anda hancurkan fasilitas umum seperti tiang listrik berikut kabel-kabelnya, maka semua orang yang tak tahu apapun, akan turut merasakan imbasnya. Desa akhirnya jadi gelap gulita. Apakah vandalisme saat demonstrasi tidak lebih mirip seperti cerita horor itu?

Jika anda peserta demo, dan mulai kecewa, lalu mulai marah, kemudian ingin sekali merusak sesuatu, sebaiknya anda segera pulang. Rusaklah barang di rumah anda sendiri. Jangan fasilitas umum!

***

Sekian...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun