Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Desa

7 Juli 2020   20:23 Diperbarui: 7 Juli 2020   20:22 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

*Desa*

_____

Permai dan hijau adalah nuansanya,
Semilir rumput dan rerimbunan semak,
Teduh ranting pohon raksasa,
Rindang beringin tua,
Menjadi rumah bagi segala,
Cerita masa kecil yang bahagia...

Menghimpun benang yang dirajut,
Menjadi selimut, menjadi renda-renda bermotif bunga,
Memisahkan beras dari gabah, atau kerikil,
Dibawahnya anak ayam menantikan dengan sabar,
Sebiji dua biji yang terlempar dari wadahnya...

Lalu kemana perginya tawa anak-anak desa?
Yang dulu terhibur dengan lompat tali dan layang-layang,
Melempar koin dan sorak sorai saat sebuah gundu telak menghantam,
Menjadi sunyi dalam gawai,
Atau sekolah hingga menjelang malam...

Dan desa yang kena demam urban,
Tumbuh gedung-gedung fantasi,
Jalan layang imajinasi,
Kemacetan ilusi,
Tak mau kalah dengan metropolitan,
Yang sebenarnya rindu ingin sudut-sudutnya ditumbuhi pepohonan...

***

Wonosobo, 7 Juli 2020 M.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun