Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"Rectoverso" Karya Dee Lestari

27 Juni 2020   05:30 Diperbarui: 27 Juni 2020   05:35 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


_____________

"Pesan ini akan tiba padamu, entah dengan cara apa. Bahasa yang kutahu kini hanyalah perasaan. Aku memandangimu tanpa perlu menatap. Aku mendengarmu tanpa perlu alat. Aku menemuimu tanpa perlu hadir. Aku mencintaimu tanpa perlu apa-apa, karena kini kumiliki segalanya." (Rectoverso. Halaman 32)

Membaca itu, ingatan saya melayang kepada puisi Sapardi yang terkenal itu.

"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada."

Baik Sapardi Djoko Damono, ataupun Dee Lestari, sama-sama sepakat dalam menggambarkan cinta tanpa syarat. Cinta yang entahlah karena apa.

***

Seperti tak ada yang menyangka bahwa seorang penyanyi seperti Dewi Lestari juga pandai bertutur dan memainkan kata-kata. Hingga akhirnya novel jilid pertama dari heksalogi Supernova terbit, dan banyak orang terpukau membacanya.

Dengan nama pena Dee, penggemar buku mana yang tak tahu karya-karyanya?

Dari mulai prosa, cerpen, hingga novel pernah ditulisnya. Dan salah satu kumpulan cerpen Dee terhimpun dalam buku Rectoverso. Selain juga Filosofi Kopi (yang juga berisi prosa).

Buku Rectoverso adalah buah karya dari ide dan kreatifitas seorang penulis lagu. Saat Dee menulis lagu Hanya Isyarat, dia sekaligus menemukan inspirasi dan bentuk lain untuk esensi dari lagu itu dalam sebuah cerpen yang berjudul sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun