Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Film "Everest" (2015)

4 Juni 2020   06:00 Diperbarui: 4 Juni 2020   06:18 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

CATATAN TENTANG FILM EVEREST (2015)

_________

"I'm climbing Mount Everest... because I can... Because to be able to climb that high and see that kind of beauty that nobody ever sees, it'd be a crime not to."

(Doug Hansen)

***

Sebenarnya sudah lama sekali nonton film ini. Bertahun-tahun silam pas curi-curi waktu senggang. Senang sekali rasanya dengan tema-tema tentang "Everest". Gunung tertinggi di dunia itu. Atap dunia. Seakan "wah" sekali...

Padahal Everest adalah tempat yang gak aman. Tapi masih ada saja orang yang ingin pergi ke sana. Tingginya saja hampir sembilan kilometer. Padahal setahu saya, pesawat kecil-kecil aja kalau sembarangan terbang di ketinggian segitu bisa mengalami kegagalan mesin. Lah, manusia mah apaan?

Dan ini salah satu film survival yang keren menurut saya, selain The Revenant. 127 Hours, atau mungkin In The Heart of The Sea.

Dan semuanya terinspirasi atau diangkat dari kisah nyata. The Revenant terinspirasi dari kisah menakjubkan seorang pedagang burung, pemburu, dan penjelajah Amerika bernama Hugh Glass, yang bisa selamat dari serangan seekor beruang grizzly. Padahal dia katanya sudah "sekarat" dan seolah gak ada harapan hidup lagi. 

Sedangkan Everest diangkat dari kisah nyata ekspedisi pendakian "tour guide" Adventure Consultant tahun 1996. Adventure Consultant sendiri adalah pemandu yang sudah profesional. Sudah biasa naik turun gunung Everest.

Ini adalah kisah Rob Hall, sebagai punggawa, atau leader Adventure Consultant yang menuntun beberapa pendaki "amatir" mencapai atap dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun