Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tiwikrama, Saat Seseorang Sakti Habis Kesabarannya

21 April 2020   06:34 Diperbarui: 21 April 2020   06:50 5124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk melestarikan cerita semacam ini, kita harus banyak membaca. Cerita semacam ini sudah hampir punah. Sayang sekali saat tak ada lagi yang peduli. Padahal, ini juga warisan leluhur kita. Padahal nilai-nilai moral dan nasihat yang disisipkan begitu banyak.

Wong bahasa krama inggil yang baik dan benar saja sepertinya sudah hampir punah...

Dikira saya paham babagan wayang? Jangankan paham... Membaca rampung epos Mahabarata saja belum pernah. Apalagi mau mengurut versi pewayangan mana. Jawa, India, atau bahkan daerah lain yang belum saya tahu. Untuk Indonesia sendiri saja katanya banyak versinya.

Sekarang ini kendala literasi bukan lagi pada ada atau tidak buku yang mau dibaca. Tapi masalah besarnya adalah punya kemauan membaca atau tidak.

***

Saya selalu suka topik sejarah. Dan dalam hal ini saya benar-benar awam dengan sejarah bangsa sendiri. Tak banyak yang saya tahu. Selain karena kurangnya bacaan, sejarah bangsa sendiri juga agak rumit. 

Untuk mengurutkan potongan peristiwa yang terserak menjadi logis. Saya malah lebih suka membaca tentang perang dunia kedua. Selain karena dulu pernah terobsesi dengan game Heart of Iron IV. Salah satu game strategi terbaik bertema perang dunia kedua yang pernah saya tahu. Ditambah lagi, film tentang perang dunia kedua ada banyak sekali yang bagus-bagus.

Mohon pencerahannya...

Jumat 17 April 2020 M.
Di suatu pagi teringat cerita mbah saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun