Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Sahabat Perempuan Ummu Mahjan

18 April 2020   06:50 Diperbarui: 18 April 2020   07:06 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Islam mengajarkan tentang kemanusiaan. Dalam interaksi sosial antar sesama makhluk hidup, kita diajarkan untuk selalu menghormati dan menjunjung tinggi kerukunan. Ini dilakukan kapanpun dan dimanapun. Kepada manusia yang hidup, atau bahkan sudah mati.

Dalam hadis muttafaq 'alaih disebutkan,

Dari sahabat Anas, nabi Muhammad Saw bersabda, "Tidak sempurna iman salah seorang di antara kalian, sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri. (hadis Bukhari dan Muslim)

Sebuah kisah indah dituturkan dalam sejarah. Dulu ada seorang sahabat perempuan yang sudah sepuh. Beliau tidak begitu dikenal oleh para sahabat nabi lain. Saya tidak menemukan referensi bahwa beliau pernah turut serta dalam jihad. Para sahabat sendiri sebatas mengenal beliau dengan panggilan Ummu Mahjan. Beliau ini memiliki keistiqomahan membersihkan masjid Nabawi. Menyapu tempat mulia tersebut. Dan kanjeng nabi Muhammad Saw sendiri memperhatikan beliau.

Dalam salah satu riwayat disebutkan, pada suatu hari, Ummu Mahjan sakit. Rasulullah saw pun berpesan "Apabila ia meninggal dunia, maka jangan kuburkan ia sebelum aku menyalatkannya".

Dan benar saja, suatu ketika sahabat Ummu Mahjan tidak nampak. Nabi lantas bertanya kepada para sahabat lain. Nabi kemudian diberi tahu bahwa beberapa saat yang lalu, sahabat Ummu Mahjan baru saja meninggal. Dalam salah satu keterangan dari al-Habib Ali Al-Jufri, waktu itu para sahabat sungkan untuk memberi tahu nabi karena nabi Muhammad Saw sedang istirahat. Mereka tidak ada yang berani membangunkan nabi.

Akhirnya sahabat Ummu Mahjan dimakamkan di Baqi' tanpa Nabi Muhammad Saw sempat mensalatkan.

Mengetahui hal itu, nabi Muhammad Saw nampak kecewa. "Mengapa kalian tidak memberitahukannya kepadaku?" Tanya Nabi dalam sebuah riwayat.

Beliau kemudian meminta ditunjukkan dimana sahabat Ummu Mahjan dimakamkan. Sahabat lain kemudian mengantarkan beliau.

Dari atas makam, nabi mendoakan. Dalam sebuah catatan sejarah, nabi Muhammad Saw melaksanakan salat jenazah di tempat tersebut. Sedangkan para sahabat lain menjadi makmum di belakang nabi Muhammad Saw.

Peristiwa tersebut mengajarkan kita betapa rasa kemanusiaan tidak mengenal siapa. Dan tidak memandang apa. Kepada siapapun kita dituntut untuk selalu menjujung tinggi nilai-nilai kehormatan.

tayang di lirboyo.net.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun