Mohon tunggu...
Muhammad Khoirul Wafa
Muhammad Khoirul Wafa Mohon Tunggu... Penulis - Santri, Penulis lepas

Santri dari Ma'had Aly Lirboyo lulus 2020 M. Berusaha menulis untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Instagram @Rogerwafaa Twitter @rogerwafaa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gus Dur dan Kolom Majalah Tempo

20 Agustus 2020   06:31 Diperbarui: 20 Agustus 2020   06:28 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di majalah Tempo itu beliau cukup aktif menulis. Sampai-sampai ada tulisan yang belum sempat dipublikasikan, sudah datang tulisan lain. Beliau juga memang menulis untuk media lain. Kenalan beliau banyak. Pernah beliau menulis kata pengantar. Untuk penerbit Grafiti Press misalnya. 

Saya masih ingat, kata pengantar beliau di buku "Mati Ketawa ala Rusia." Kisahnya unik. Sayang sudah agak lupa isinya. Buku itu, berikut kata pengantarnya, adalah bacaan bagus bagi anda yang suka humor gelap. Dark joke.

Beliau tidak sungkan, untuk mengutip sebuah sajak dalam esai. Atau mengutip referensi dari buku HB. Jassin. Dengan tajam mengkritik MUI dalam masalah fatwa natal. Atau dengan santai bercerita tentang bus jurusan Kwitang yang biasa memuat rombongan jamaah Habib al-Habsy.

***

Belajar di pesantren tidak harus lantas jika bicara, atau menulis selalu membahas masalah keagamaan. Saya malah senang, jika ada teman-teman yang punya basic keagamaan yang kuat, namun bisa memperluas bacaannya.

Tidak terlalu serius begitu, ya sesekali kita bahas musik atau film. Lalu diambil sisi lainnya. Sebab orang jaman sekarang sudah gak nyambung lagi diceritani masalah legenda Gatotkaca. Atau pertempuran Baratayudha. 

Mereka sudah tidak paham isi Bhagavad Gita. Mereka lebih paham isi buku Bumi Manusia karya Pramoedya. Atau novel Van Der Wijk karya Buya Hamka. 

Inti dongeng Pandawa Kurawa itu juga pada akhirnya mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Dan nilai kehidupan juga sebenarnya ada dalam banyak hal. Seperti film Parasite, atau film lain yang dibintangi artis Morgan Freeman. 

Sementara untuk mencapai suatu premis, butuh pendekatan yang bisa dicerna. Maka kita butuh pendekatan yang dipahami secara luas. Untuk mengantar kepada sebuah ide baru. Butuh pijakan untuk membawa seseorang memahami gagasan baru.

Membahas masalah rumit tentang teori seperti maslahat mursalah misalnya, tidak bisa sederhana. Dengan sekedar baca tulisan sepotong-sepotong, pemahaman akhirnya tak bisa utuh. Apakah salah? Ya nggak juga. Cuma sebaiknya berkiblat pada dawuh, likulli haalin maqoolun. 

Hal benar saja bisa jadi salah, kalau diucapkan di tempat yang salah. Saya sering mendengar ada orang berbicara masalah maqashid syariah. Namun saya tidak begitu yakin, apakah dia pernah secara serius mengkaji al-Muwafaqaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun