Mohon tunggu...
Andry Always
Andry Always Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

ANDRY GANTENG

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Paham Liberalisme untuk Kebebasan

18 November 2022   19:07 Diperbarui: 18 November 2022   19:08 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Liberalisme atau liberal adalah pemahaman terkait kebebasan dan persamaan tiap individu untuk mewujudkan masyarakat yang bebas dengan ciri kebebasan berpikir.

Kebebasan dalam ideologi liberal yaitu kebebasan individu untuk kemerdekaan pribadi, kebebasan tempat tinggal, hak menentang penindasan, hingga hak perlindungan pribadi serta hak milik.

Istilah liberalisme berasal dari bahasa Latin "Libertas" dan dalam bahasa Inggris "Liberty" yang berarti kebebasan. Paham liberalisme menghendaki kebebasan individu dalam bidang politik, ekonomi, ilmu pengetahuan, kebudayaan, agama, termasuk kebebasan sebagai warga negara.

Liberalisme berkembang pada abad ke-18 dan 19 di Perancis dan Inggris, menurut penelitian dalam Jurnal Ilmiah Bestari berjudul Tinjauan Kritis Liberalisme dan Sosialisme yang ditulis Heru Nugroho.

Gerakan liberalisme adalah perjuangan kebebasan manusia dari jerat gereja atau agama pada masa renaissance. Pada masa itu, kekuasaan dipegang penuh oleh raja, bangsawan, dan gereja pada seluruh kehidupan masyarakat.

Sehingga rakyat tidak dapat berpendapat dan bertindak dengan bebas. Tekanan dari keadaan tersebut membuat banyak kalangan mulai mengkritik dan menginginkan kebebasan atas semua aspek kehidupan.

Ciri-ciri liberalisme di beberapa bidang yaitu:

1. Munculnya demokrasi di bidang politik

2. Masyarakat mendapat kebebasan berpendapat, kesamaan kesempatan untuk usaha, reformasi sosial, hingga perasaan egaliter

3. Masyarakat mendapat kebebasan berekspresi dalam bentuk lukisan, drama, seni, musik, dan lainnya

4. Di bidang ekonomi menerapkan pasar yang demokrasi  

5. Menurut pandangan liberalisme, negara dan politik hanyalah alat untuk mencapai tujuan individu

Liberalisme mengenal dua konsep kebebasan, yakni freedom dan liberty. Dua konsep tersebut memang sama-sama mengacu pada kebebasan. Namun keduanya adalah dua hal berbeda.

Liberty dalam liberalisme adalah keadaan bebas dari pembatasan atau kontrol yang menindas yang dipaksakan oleh otoritas atas cara hidup, pikiran, dan perilaku seseorang. Sedangkan freedom adalah kekuatan atau hak seseorang untuk bertindak, berbicara, atau berpikir sesuai keinginan.

Letak perbedaan di antara keduanya adalah, jika freedom adalah suatu hak atau kekuasaan di mana seseorang bebas melakukan apa pun yang dia mau, sementara liberty adalah penggunaan kebebasan yang bertanggung jawab tanpa merampas kebebasan orang lain.

Dengan kata lain, freedom adalah kemungkinan seseorang untuk melakukan sesuatu seluas-luasnya, sedangkan liberty adalah kebebasan yang bertanggung jawab tanpa merampas kebebasan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun