Mohon tunggu...
Sam Kamuh
Sam Kamuh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Editor

Live your life with good thoughts, good words, good deeds.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Minuman Fatal

19 Maret 2020   04:48 Diperbarui: 19 Maret 2020   05:19 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Ada dua minuman fatal yang mengubah sejarah. Pada hari terakhir kehidupan Lincoln, emansipator hebat itu berkata: "Kami telah membersihkan pekerjaan yang sangat besar. Perbudakan dihapuskan. Setelah rekonstruksi, pertanyaan besar berikutnya adalah menumbangkan dan menekan lalu lintas minuman keras yang dilegalisir. "

Malam itu, Jumat, 14 April 1865, John Wilkes Booth mampir di sebuah bar untuk mengisi dirinya dengan minuman keras untuk membuat dirinya 'berani' karena rencana jahatnya.

Pada malam yang sama, pengawal Lincoln meninggalkan teater untuk minum minuman keras di bar yang sama! Ketika ia pergi, Booth menembak Lincoln. Kedua minuman ini berharga paling mahal dalam sejarah Amerika.

Alkitab memperingatkan kita, "Janganlah engkau ada di antara peminum anggur dan pelahap daging. (21) Karena si peminum dan si pelahap menjadi miskin, dan kantuk membuat orang berpakaian compang-camping." (Amsal 23:20, 21).

Tidur yang cukup juga sangat penting bagi kehidupan kita. Kemampuan mengemudi Anda bila terjaga selama 18 jam, sama dengan mengemudi setelah meminum dua minuman beralkohol.

Ketika Anda terjaga selama 24 jam, Anda mengemudi tidak berbeda dengan menghabiskan enam minuman! Tidur yang cukup adalah penting dalam hal kinerja, tetapi Yesus berkata dalam hal kedatangan-Nya, kita senantiasa harus tetap terjaga.

Bimbingan Salomo patut diikuti. "Dengarlah, putraku (dan anakku), dan jadilah bijaksana; Dan tuntunlah hatimu di jalan". (ayat 19). Jangan biarkan alkohol memandu Anda. Jangan biarkan kurang tidur menjadi kebiasaan Anda.

Amsal 23:29-30,32
Siapa mengaduh? Siapa mengeluh? Siapa bertengkar? Siapa berkeluh kesah? Siapa mendapat cidera tanpa sebab? Siapa merah matanya? (30) Yakni mereka yang duduk dengan anggur sampai jauh malam, mereka yang datang mengecap anggur campuran.
(32) tetapi kemudian memagut seperti ular, dan menyemburkan bisa seperti beludak.

Doug Batchelor

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun