Mohon tunggu...
Sam Kamuh
Sam Kamuh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Editor

Live your life with good thoughts, good words, good deeds.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Berjalan di Atas Batu Bara

15 Februari 2020   04:49 Diperbarui: 15 Februari 2020   04:44 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
hypnotherapychico.com


Selamat pagi dan selamat hari Sabat kawan!

Fire walk adalah tindakan berjalan tanpa alas kaki di atas hamparan batu bara atau batu panas.  Hal itu telah digunakan sebagai cara untuk menguji kekuatan, keberanian, atau keyakinan seseorang.  Beberapa orang percaya itu membutuhkan kekuatan supranatural, tetapi fisika modern telah menyanggah ide ini.

Bisakah seseorang berjalan tanpa alas kaki di atas bara panas tanpa membakar telapak kaki mereka?  Tergantung.  Beberapa faktor terlibat.  Pertama, lamanya kontak dengan batu bara biasanya tidak cukup untuk menyebabkan luka bakar.

Beberapa orang mencoba berlari melalui batu bara tetapi terbakar karena bara tertekan keras pada kaki mereka.  Kedua, batubara bukanlah konduktor panas yang sangat baik.  Jika seseorang berjalan melalui bara panas dan menginjak sepotong logam, kakinya akan terbakar.

Faktor lain adalah bahwa batu bara mencapai titik nyalanya (suhu terpanas) dan kemudian mulai mendingin, jadi Anda harus memilih dengan hati-hati kapan harus berjalan melalui api.

Tapi bukanlah ide yang bagus untuk berjalan di atas hamparan batu bara panas.  Kaki anda mungkin akan terbakar!  Ini bukan masalah kekuatan supranatural (meskipun iblis dapat melakukan banyak trik).  Namun hal itu bukan hal yang cerdas untuk dilakukan. 

Dan itulah poin yang dibuat Raja Solomo ketika dia menulis, "Dapatkah orang membawa api dalam gelumbung baju dengan tidak terbakar pakaiannya? (28) Atau dapatkah orang berjalan di atas bara, dengan tidak hangus kakinya?" (Amsal 6:27, 28). 

Itu adalah pertanyaan retoris yang dimaksudkan untuk mendapatkan jawabannya, "Tentu saja tidak!"

Itulah yang diajarkan oleh orang bijak tentang orang yang menganggap perzinahan bukanlah sesuatu yang tidak bersalah dan tidak akan menyakiti Anda.  "Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri." (ayat 32).

Akankah melanggar perintah ketujuh membuat Anda tidak terluka?  Tentu saja tidak!  Jadilah bijak dan jangan menempuh jalan dosa seksual yang tidak masuk akal dan merusak.  Ini didorong oleh hasrat yang akan membakar dan menghancurkan Anda selamanya.

Ibrani 13:4
Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

Doug Batchelor

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun