Mohon tunggu...
Sam Kamuh
Sam Kamuh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Editor

Live your life with good thoughts, good words, good deeds.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kejujuran Itu Penting

16 Januari 2020   04:15 Diperbarui: 16 Januari 2020   04:50 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kejujuran itu penting

Victor Lustig adalah salah satu penipu paling berbakat yang pernah hidup.  Dia berpura-pura menjadi pejabat pemerintah dan mengirimkan enam undangan kepada penjual besi tua untuk membahas penjualan Menara Eiffel. 

Dia memberi tahu mereka bahwa pemeliharaan menara itu terlalu mahal dan kota ingin menjualnya sebagai besi tua.  Dia berhasil menjualnya ke salah satu penampung besi tua dan naik kereta ke Wina lalu pulang dengan koper penuh uang tunai!  Setahun kemudian, keberuntungannya habis --- dia ditangkap karena tuduhan pemalsuan dan akhirnya meninggal di penjara pada tahun 1947.

Suatu hari seorang ibu mertua sedang bermain dengan cucunya, yang tampaknya sedang mencoba untuk memenangkan permainan dengan cara menipu.  Wanita itu memberi peringatan dengan hati-hati kepada gadis kecil itu untuk tidak pernah, dengan cara apa pun, melakukan atau mengatakan apa pun, bahkan dengan cara mengisyaratkan sesuatu yang tidak benar atau menipu. Sungguh satu nasihat yang luar biasa.

 Cukup jelas ketika Tuhan berkata, "Jangan mencuri.  Jangan bersaksi dusta tentang sesamamu "(Keluaran 20:15, 16).  Kita juga mungkin mendengar kutipan yang sering digunakan, "Berlaku jujur adalah sikap yang terbaik." Ini satu lagi: "Cintai kebenaran dan kejujuran karena hal ini adalah harta yg ternilai." Karakter dalam Shakespeare's Hamlet berkata," Jika engkau jujur pada dirimu sendiri ... maka engkau tidak dapat berlaku curang pada siapa pun."

 Bisakah Anda dipercaya?  Mari kita menjadi lebih baik dari karakter Victor Lustig.  Mari kita berusaha keras untuk menjadi seperti Paulus, yang layak untuk ditiru: "Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku! (17) Justru itulah sebabnya aku mengirimkan kepadamu Timotius, yang adalah anakku yang kekasih dan yang setia dalam Tuhan. Ia akan memperingatkan kamu akan hidup yang kuturuti dalam Kristus Yesus, seperti yang kuajarkan di mana-mana dalam setiap jemaat." (1 Korintus 4:16, 17 NIV).

Amsal 12:19
Bibir yang mengatakan kebenaran tetap untuk selama-lamanya, tetapi lidah dusta hanya untuk sekejap mata.

Amsal 12:22
Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya.

Amsal 15:4
Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati

Doug Batchelor

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun