Mohon tunggu...
Sam Kamuh
Sam Kamuh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Editor

Live your life with good thoughts, good words, good deeds.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hingga ke Ujung Dunia

5 Oktober 2019   04:57 Diperbarui: 5 Oktober 2019   05:01 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Selamat pagi dan selamat hari Sabat teman!

Kapten James Cook berlayar di seluruh dunia dan berhasil selamat dari ribuan bahaya.  Tetapi ketika dia mendarat di pulau surga Hawaii, penduduk asli salah mengira, mereka pikir dia dewa.  Dia membiarkan orang Hawaii memandangnya sebagai dewa dan menyembahnya.  Ketika dalam perjalanan pulang, mereka menemukan bahwa dia bukan dewa, mereka lalu membunuh dan memutilasi kapten terkenal itu.

Kapten Cook bukan satu-satunya manusia yang pergi ke seluruh dunia dan disembah sebagai dewa.  Pada musim semi tahun 331 SM, setelah menaklukkan Persia dan Mesir, Alexander Agung melakukan ziarah ke kuil besar dan oracle Amon-Ra, dewa matahari Mesir, yang oleh orang Yunani diidentifikasi sebagai Zeus.

Firaun firaun Mesir yang pertama, diyakini adalah putra putra Amon-Ra.  Alexander, penguasa baru Mesir, ingin agar dewa mengakui dia sebagai putranya.  Ziarah tampaknya berhasil, dan mungkin menegaskan keyakinan raja muda ini bahwa ia ilahi.  Tepat sebelum dia meninggal, Alexander memerintahkan kota-kota Yunani untuk menyembahnya sebagai dewa.  Perintah itu dibatalkan segera setelah ia menerbitkannya, oleh karena dia telah meninggal.

Kita sebagai orang Kristen telah dipanggil untuk pergi ke seluruh dunia.  Yesus berkata, "Semua otoritas telah diberikan kepada-Ku di surga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku, baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus" (Matius 28:18, 19).  Kita tidak pergi, seperti Cook atau Alexander, berusaha untuk diangkat sebagai dewa, tetapi kita mengangkat Yesus Kristus sebagai satu-satunya yang layak disembah.

Dan seiring berjalannya waktu, kita akan menghadapi cobaan dan penganiayaan. Tetapi Yesus berkata, "Lihatlah, Aku menyertai kamu senantiasa, sampai kepada akhir zaman" (ayat 20).  Tidak masalah jika perjalanan kita membawa kita ke penjuru dunia yang paling terpencil, kita yakin bahwa Kristus tidak akan pernah meninggalkan kita atau melupakan kita.

Kisah Rasul 18:9,10

"Pada suatu malam berfirmanlah Tuhan kepada Paulus di dalam suatu penglihatan: "Jangan takut! Teruslah memberitakan firman dan jangan diam! Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umat-Ku di kota ini."

Doug Batchelor

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun