Ratusan tahun yang lalu di beberapa bagian Eropa, orang-orang menonton hewan serupa landak (hedgehog) pada tgl 2 Februari, mengamati bayang-bayang mereka agar bisa memprediksi akhir musim dingin. Â Pemukim Jerman di Amerika mengadopsi hewan yang sama untuk melanjutkan tradisi ini.
Awalnya disebut Candlemas atau "Misa Lilin", yakni sebuah pesta kuno yang merayakan presentasi Kristus di bait suci 40 hari setelah kelahiran-Nya, tradisi ini dikenal di Amerika sebagai Groundhog Day.
Dari Candlemas (misa lilin) hingga Groundhog Day (hari landak)... itu satu peralihan yang sangat berbeda!
Ini bukan untuk menyarankan bahwa Hari Groundhog (hari hewan serupa landak) harus menjadi hari libur keagamaan. Â Namun, ini tampaknya sudah menjadi contoh 'sekularisasi', yakni tindakan mengalihkan sesuatu sehingga nilai agamanya menjadi hilang.
Sekularisasi biasanya merupakan aktivitas yang sifatnya menjauh dari Tuhan, dan manusia menjadi sangat pintar dalam melakukan hal itu. Â Coba lihat sekilas holidays yang ada (yang tadinya pernah menjadi "holy days") untuk melihat apakah ini nyata dalam perayaan hari hari libur yg ada. Tentunya ada banyak cara lain yang dilakukan untuk menjauhkan diri dari unsur agama.
Hati alami kita kadang merasa bangga dan sudah terbiasa berpaling dari Pencipta. Â Dihadapkan pada kenyataan hidup, hati kita ini mencoba untuk mengeluarkan Tuhan dari tempatnya untuk kepentingan diri sendiri.
Pertimbangkan ini: Jika kita berpaling dari Yesus, satu-satunya sumber Cahaya kita, kita pasti akan melihat bayangan. Â Tetapi coba kita melihat pada Matahari Kebenaran, mencari pengampunan-Nya, maka semua bayangan akan lenyap. Â Inilah janji musim semi sejati!
Ayat renungan:
"TUHAN itu baik dan benar;
sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat.
Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum,
dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati.
Segala jalan TUHAN adalah kasih setia dan kebenaran
bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan peringatan-peringatan-Nya.
Oleh karena nama-Mu, ya TUHAN,
ampunilah kesalahanku, sebab besar kesalahan itu."
Mazmur 25:8-11
Doug Barchelor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H