Mohon tunggu...
Sam Kamuh
Sam Kamuh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Editor

Live your life with good thoughts, good words, good deeds.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Penampilan dan Gaya Hidup Orang Kristen (Christian Lifestyle and Appearance)

2 Januari 2013   02:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:39 3048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Sementara jutaan manusia menderita, kelaparan, dan mati, ada yang lain yang hidup mewah. Mereka menggunakan gadget terkini, memiliki rumah terbaru dan terbesar, secara terus menerus menjelajahi hiburan-hiburan terbaru dan senantiasa tampil trendy dengan mengenakan pakaian terbaru dan paling mahal.
“Pakaian Baru Kaisar” adalah sebuah sebuah cerita yang dikarang oleh Hans Christian Andersen, yang menceritakan tentang seorang raja yang selalu mendambakan hal-hal terbaru, terutama pakaian. Dua orang menawarkan untuk menenun dan menjahit baginya setelan pakaiannya yang muktahir, terbuat dari kain yang luar biasa mahalnya yang tidak akan tampak oleh orang-orang biasa. Ketika kaisar mengadakan parade dengan memakai pakaian barunya tersebut, orang-orang berpura-pura mengagumi apa yang mereka tidak lihat, sementara seorang anak bertanya, mengapa kaisar tampak seperti tidak berpakaian.
Dalam buku Pengkhotbah, Raja Salomo akhirnya tiba pada kesimpulan bahwa semua usaha untuk mengejar kemewahan, kemudahan, dan kesenangan pada akhirnya menuju kepada kesia-siaan. Hal ini menggugat prioritas dalam kehidupan serta gaya hidup kita sebagai orang Kristen.

Prinsip kehidupan orang Kristen Menurut 1 Petrus

1 Petrus 2:21 Mereka yang ditebus, mengikuti teladan Kristus.
1 Petrus 1:15, 2:12; 03:16 Mereka menghidupkan kehidupan yang kudus, menunjukkan perilaku yang terbaik.
1 Petrus 3:13, 17, 04:19 Meskipun menderita, mereka mencari apa yang benar dan baik dan melakukannya.
1 Petrus 1:2; 04:02 Mereka menuruti kehendak Allah.
1 Petrus 2:12; 04:11 Kehidupan mereka memuliakan Allah dan membantu orang lain untuk memuliakan Tuhan juga.
1 Petrus 1:22; 2:13, 17; 4:8,10 Mereka mengasihi dan melayani.
1 Petrus 4:7; 05:08 Hidup mereka terisi oleh doa, tetap waspada, dan ketenangan hati.
1 Petrus 2:9, 3:1, 15 Mereka memberitakan Injil dengan kata kata yang keluar dari mulut mereka dan gaya hidup mereka bertujuan untuk memenangkan orang lain menjadi anak-anak Allah.

Petrus menekankan bahwa orang Kristen di dunia ini adalah orang asing (1 Pet 1:23; 2:11) dan dapat menyakiti orang lain secara tidak langsung oleh karena mereka tidak berpartisipasi dalam kebiasaan masyarakat pada umumnya seperti pesta pora dan imoralitas seksual. Mereka membaktikan hidup mereka kepada Yesus, sangat bersyukur atas karunia keselamatan, dan mengikuti teladan Yesus. Yohanes menggunakan istilah “duniawi” bagi sesuatu yang dimusuhi Allah (1 Yohanes 2:15-17). Sementara orang-orang Kristen tidak dapat dan tidak mau bergabung dengan sesuatu yang menyimpang serta melawan Allah (lihat 2 Korintus 6:14-18, Jas 4:4), mereka dipanggil untuk tidak berpaling sepenuhnya dari dunia. Allah mengasihi dunia ini (Yohanes 3:16), dan orang Kristen membawa tanggung jawab itu (Mat 28:19-20). Oleh karena itu, mereka seharusnya menjalani kehidupan dengan memberi keteladanan.

Penampilan Luar Orang Kristen
1. Petrus
Petrus juga membahas penampilan luar orang Kristen. 1 Petrus 3:1-5 Jelas disini, Petrus menyetujui perhiasan, tapi perhiasan hati dan bukan penampilan luar. Sementara ia menolak penampilan luar, perhiasan hati haruslah diwujudkan melalui penghormatan, kesucian, kelembutan, kepasrahan, dan kerendahan hati. Perhiasan tersebut menawan dan dapat memenangkan non-Kristen.
2. Paulus
Dalam 1 Timotius 2:9-10: Paulus mendukung perhiasan ke dalam juga. Perhiasan luar disebutkan dengan mendaftarkan beberapa perhiasan. Namun perhiasan hati seperti kesederhanaanlah yang lebih penting.
3. Dalam Perjanjian Lama
Kebanggaan adalah salah satu hal yang menyebabkan terjadi kejatuhan di surga. Setan ingin menjadi seperti Allah (Yes 14:12-14; Yeh 28:14-17). Yesaya 3:16-24 Mengenakan perhiasan dekoratif sangat terkait dengan kebanggaan. Penghakiman Allah kepada anak-anak perempuan Yerusalem yang angkuh, membalikkan persepsi:”kesan itu lebih baik daripada keindahan.” Keluaran 33:5-6 Meskipun perhiasan dikenakan selama masa PL, Allah mengatakan kepada bangsa Israel untuk melepaskannya, sebelum Dia membawa mereka ke Tanah Perjanjian, mungkin sebagai tanda pertobatan dan kembalinya mereka kepada-Nya. Perhiasan fungsional, seperti yang dikenakan oleh imam besar dan raja-raja tidaklah dilarang. Alkitab dengan jelas membuat perbedaan antara perhiasan fungsional dan perhiasan dekoratif murni, mengizinkan yang pertama dan dan menolak yang kedua.
4. Keteladanan Yesus
Penampilan Yesus ditandai dengan kesederhanaan dan kerendahan hati. Namun, pakaian-Nya berkualitas tinggi, karena tentara memutuskan untuk tidak membaginya (Yohanes 19:23-24). Nilai nilai yang ada didalam hati lebih penting daripada penampilan luar Yesus (Matius 15:18-20), namun ia tidak mengabaikan yang ada diluar (Lukas 07:44). Orang Kristen seharusnya mengikuti keteladanan Kistus.

Prinsip-Prinsip Praktis
Ketika mendiskusikan pakaian dan penampilan luar, seseorang harus mempertimbangkan isu-isu dan prinsip berikut ini:
● Prinsip kesederhanaan
● Konsep bahwa pakaian harus memenuhi standar moral tertinggi
● Kepraktisan pakaian
● Perspektif ekonomi (penatalayanan)
● Pertimbangan apakah pakaian itu lebih menyehatkan atau sebaliknya
● Prinsip keindahan alamiah

Kesimpulan
Orang Kristen akan berusaha untuk memakai pakaian yang sederhana, modest dan pantas. Mereka tidak akan tampil dengan kain yang termurah dan gampang rusak dan tidak juga akan tampil dengan memamerkan pakaian model terkini. Mereka akan membuat perbedaan antara apa yang baik dan apa yang Alkitab sebutkan sebagai “duniawi” dalam pandangan negatif. Kadang-kadang sulit untuk membuat keputusan yang tepat, namun orang percaya dapat berpaling kepada Tuhan dalam doa dan meminta kepada-Nya hikmat untuk membuat keputusan yang menghormati Allah dan memungkinkan mereka menjadi saksi yang efektif bagi orang lain, baru kemudian mereka akan menjalani kehidupan mereka dengan bahagia.

Christian Lifestyle and Appearance

While millions of humans suffer, hunger, and die, others live extravagant lives. They own the hottest gadgets, have the newest and largest houses, seek constantly new forms of entertainment, and dedicate their lives to ever-changing fashion by wearing the latest and most expensive clothes.
“The Emperor’s New Clothes” is a story by Hans Christian Andersen, dealing with a king who always needs the newest things, especially clothes. Two people offer to weave and tailor for him an incredible suit, made from extraordinary fabric that is invisible to ignorant people. When the emperor parades in his new clothes, the people pretend to admire what they do not see, while a child asks, why the emperor has no clothes on. In Ecclesiastes, Solomon comes at last to the conclusion that all pursuit of luxury, ease, and pleasure is in the end nothing else than vanity. This raises the question of the priorities in life and a Christian lifestyle.
Principles of a Christian’s Life According to 1 Peter
1 Peter 2:21 Redeemed persons follow Christ’s example.
1 Peter 1:15; 2:12; 3:16 They live holy lives, exhibiting excellent behavior.
1 Peter 3:13, 17, 4:19 In spite of suffering they seek what is right and good and do it.
1 Peter 1:2; 4:2 They obey God’s will.
1 Peter 2:12; 4:11 Their lives glorify God and help others to glorify the Lord too.
1 Peter 1:22; 2:13, 17; 4:8,10 They love and serve.
1 Peter 4:7; 5:8 Their lives are shaped by prayer, vigilance, and sobriety.
1 Peter 2:9; 3:1, 15 They proclaim the gospel by word of mouth and by their lifestyle, aiming at winning others to become children of God.
Peter stresses that in this world Christians are strangers (1 Pet 1:23; 2:11) and may irritate others indirectly because they do not participate in the majority’s wild life, debauchery, and licentiousness. They have committed their life to Jesus, are extremely grateful for the gift of salvation, and follow Jesus’ example. John uses the term “world” to point to that which is hostile to God (1 John 2:15-17). While Christians cannot and do not join the world’s opposition to God and its perversity (see 2 Cor 6:14-18; Jas 4:4), they are not called to turn away from the world completely. God loves the world (John 3:16), and Christians carry responsibility for it (Matt 28:19-20). Therefore, they live exemplary lives.
The Outward Appearance of Christians
1. Peter
While discussing foundational principles of the Christian life Peter also addresses the outward appearance of Christians.
1 Peter 3:1-5 Obviously, Peter approves of adornment; only inward, and not outward adornment. While he rejects outward adornment, inner adornment is to be manifested through reverence, purity, gentleness, submissiveness, and humility. Such adornment is winsome and may reach non-Christians.
2. Paul
In 1 Timothy 2:9-10: Paul supports inward adornment too. Outward adornment is mentioned by listing some items of jewelry. It is inward adornment such as modesty that counts.
3. In the Old Testament
Pride was one reason for the fall in heaven. Satan wanted to be like God (Isa 14:12-14; Eze 28:14-17).
Isaiah 3:16-24 Wearing of decorative jewelry is associated with pride. God’s judgment on the haughty daughters of Jerusalem brings about a reversal of circumstances, “branding instead of beauty.”
Exodus 33:5-6 Although jewelry was worn during OT times, God told Israel to take it off, before He would bring them to the Promised Land, probably as a sign of repentance and returning to Him. Functional jewelry such as the one worn by high priests and kings was not forbidden. Obviously Scripture makes a difference between functional and purely decorative jewelry, allowing for the first and rejecting the second.
4. The Example of Jesus
Jesus’ appearance was marked by simplicity and modesty. However, His garment was of good quality, because the soldiers decided not to divide it (John 19:23-24). Inward values were more important to Jesus than was outward appearance (Matt 15:18-20); yet he did not neglect the outward (Luke 7:44). Christians follow Christ’s example.
Practical Principles
When discussing clothing and outward appearance, one should consider the following issues and principles:
● The principle of simplicity
● The concept that clothing must meet the highest moral standards
● The question of practicality
● The economical perspective (stewardship)
● The consideration of furthering vs. damaging one’s health
● The principle of natural beauty
Conclusion
Christians will strive to clothe themselves in a simple, modest, and tasteful way. They will not go out in rags (if possible) nor will they show off in an extreme way. They will make a difference between what is good and what the Bible calls “worldly” in a negative way. Sometimes it is difficult to make right decisions, but believers can turn to the Lord in prayer and ask Him for wisdom to make such decisions that honor God and allow them to be effective witnesses. Then they will live their lives happily.
Oleh: Ekkehardt Mueller

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun