Mohon tunggu...
Kampus ITATS
Kampus ITATS Mohon Tunggu... Guru - Perguruan Tinggi

Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya atau dikenal dengan nama ITATS merupakan perguruan tinggi teknik terlengkap dan berkualitas di Jawa Timur. Berdiri sejak tahun 1963 yang saat itu bernama Akademi Teknik Surabaya (ATS), kemudian tahun 1984 menjadi Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS).

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dosen Teknik Lingkungan ITATS Berhasil Meraih Gelar Doktor dengan Tema Riset Mikroplastik

17 Maret 2023   16:51 Diperbarui: 17 Maret 2023   16:54 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keberadaan mikroplastik dalam air minum bukan lagi hanya sekedar isu lingkungan yang hangat untuk diviralkan. Mikroplastik telah menjadi ancaman nyata. Fakta ini diperoleh melalui obrolan singkat dengan Ibu Dr. Arlini Dyah Radityaningrum ST, M.Eng.Sc. Beliau merupakan dosen Teknik Lingkungan yang baru saja lulus Program Doktoral (S3) dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). "Mikroplastik yang terdapat dalam air baku Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) dapat menyebabkan kontaminasi pada air produksi", demikian ujar Bu Arlini yang menyelesaikan S3 kurang dari 3,5 tahun.

Dokpri
Dokpri

Judul disertasi yang digarap oleh Bu Arlina adalah Penyisihan Mikroplastik Pada Proses Pengolahan Air Minum Konvensional. Dengan bimbingan Prof. Dr. Yulinah Trihadiningrum, MAppSc. dan Prof. Ir. Eddy Setiadi Soedjono, Dipl.SE., M.Sc., Ph.D., beliau mendapatkan temuan disertasi berupa aplikasi teknologi membran ultrafiltrasi yang mampu meningkatkan efisiensi penghilangan mikroplastik pada IPAM hingga 86%. Padahal, teknologi konvensional yang umumnya diaplikasikan pada IPAM, hanya mampu menyisihkan 71% mikroplastik. Beliau menegaskan, "selain pengembangan teknologi IPAM, pengelolaan sampah plastik yang tepat pada sumbernya, merupakan solusi mencegah kontaminasi mikroplastik pada sumber air baku"

Dokpri
Dokpri

Studi S3 yang telah diselesaikan oleh Bu Arlini berhasil didapatkan dengan dukungan Beasiswa Pendidikan Pascasarjana Dalam Negeri (BPPDN). Sebelumnya, beliau telah menyelesaikan studi S2-nya di Water Resources Management, The University of Melbourne. "Agar mampu menyelesaikan S3 dengan baik, dibutuhkan time management bagus, semangat harus selalu di-recharge, ikhtiar maksimum, dan fokus pada proses. Tidak selalu harus pintar, yang penting rajin", demikian pesan Bu Arlini untuk para pejuang disertasi.

Dokpri
Dokpri

Program Studi Teknik Lingkungan seperti pilihan Bu Arlini, merupakan salah satu Program Studi terbaik di ITATS. Dengan dukungan dosen berkualifikasi S2 dan S3 lulusan perguruan tinggi di dalam serta luar negeri, kiranya Program Studi S1 Teknik Lingkungan siap mendukung mewujudkan cita-cita generasi milenial untuk bisa menjadi ahli lingkungan. Indonesia butuh banyak ahli lingkungan, karena saat ini dan ke depan, Indonesia akan terus membangun demi kesejahteraan bangsa. Pembangunan tentu saja tidak boleh mengganggu kelestarian lingkungan. Untuk informasi selengkapnya silahkan cek disini. (Red. ULF).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun