Bagi seorang pemula belajar reading dalam bahasa Inggris adalah sesuatu yang membosankan. Bukan hanya sulitnya kosakata yang harus di catat atau diingat, namun juga wacana dan skemata tentang topik yang sedang mereka baca menjadi faktor utama.
Sayangnya, banyak orang tak menyadari bahwa satu skill ini merupakan skill kunci yang harus segera dituntaskan. Bagaimana tidak, reading banyak membantu pembelajar pemula dalam belajar kosakata, wacana, skemata, translation, dan bahkan pronunciation dalam satu platform.
Bukannya untuk menguasai skill lain seperti speaking dan writing sangat memerlukan kosakata, pronunciation, dan ide? Yah itulah jawabannya. Reading telah menyediakan micro skill yang diperlukan untuk mengoperasikan speaking dan writing sebagai productive skills.
Nah, jika pertanyaannya adalah "bagaimana belajar reading yang memberikan dampak besar bagi kemampuan bahasa Inggris seseorang?", maka jawabannya akan sangat bervariasi bergantung belief yang terbangun bagi seorang pembelajar sekaligus mentor yang sedang memberi pengajaran.
Dalam konsep Nowadays English Reading Activities, reading merupakan skill pengantar yang peranannya sangat penting untuk membantu siswa mengembangkan kosakata, wacana atau ide, skemata, dan bahkan translation.
Namun perlu diingat, untuk memanfaatkan reading sebagai skill landasan, tentunya mentor atau pengajar dan bahkan siswa harus memahami tingkat kesulitan dan tujuan sebuah reading passages. Dengan mengabaikan pertimbangan ini, tentu akan sangat sulit memanfaatkan reading sebagai skill landasan.
Tulisan ini secara khusus membahas peranan reading sebagai skill landasan yang bisa memberikan dampak maksimal dalam membantu siswa mengembangkan micro skill yang diperlukan bahkan ke tingkat skill besar seperti speaking, writing, dan listening sekaligus khususnya dalam perspektif Nowadays English Teaching Beliefs.
Reading Scaffolding: Tingkat Kesulitan Dalam Reading
Teori scaffolding dalam pengajaran bahasa banyak membantu teacher practitioner dalam menyusun kerangka, road map, dan bahkan porsi belajar bagi para peserta didik. Dengannya para praktisi mengetahui secara detail how and what to teach reading for students.
English educator perlu menyusun ini untuk mempertimbangkan tingkat kesulitan reading yang akan siswa pelajari. Selain itu, tujuan pembelajaran yang ingin dicapai juga di formulasikan melalui pertimbangan ini.
Dalam Nowadays English Teacher Beliefs, reading lesson plan disusun melalui pertimbangan kebutuhan siswa (efektifitas) dan tujuan micro skill yang ingin dicapai. Sehingga teacher educator bisa mempertimbangkan tingkat kesulitan yang akan dihadapi siswa ketika belajar.Â
Sebagai ilustrasi, berikut gambaran umum reading lesson plan ini.