"Fotoku sih biasa-biasa saja, masih jauh dari bagus," demikian berkali-kali ada beberapa rekan yang berkata saat diminta menunjukkan hasil jepretannya. Apa yang salah? Tidak ada yang salah, karena yang dipotret adalah objek yang menarik, dengan pencahayaan baik, dan komposisi tertata rapi. Ternyata sudut pengambilan yang membuatnya jadi terlihat datar-datar saja.
[caption id="attachment_204485" align="aligncenter" width="504" caption="Classic shooting angle: eye child. (Widianto Didiet/Album Kampret)"]
Lalu apa yang membuat foto yang baik dan benar itu menjadi biasa-biasa saja? Tak jarang kita kurang menjelajahi setiap kemungkinan sudut pengambilan foto. Sudut bidikan mana yang paling baik untuk menghasilkan komposisi gambar yang ciamik? Semua sudut pengambilan dapat menghasilkan gambar yang benar. Tapi sepertinya hanya ada satu dua sudut yang memberikan sensasi tersendiri bagi foto kita, tak jenuh dipandang, dan meninggalkan memori di kepala.
[caption id="attachment_204486" align="aligncenter" width="504" caption="Low Angle (Yswitopr/Album Kampret)"]
Lalu apa dong? Ah, semoga tak bingung ya. Cobalah untuk berlatih kembali memotret dari sudut-sudut yang 'tak biasa' kita lakukan atau 'tak biasa' orang banyak melakukannya. Ambil dan lihat lagi foto-foto lama yang sudah pernah kita buat. Bayangkan seandainya diambil dari sini, seandainya diambil dari sana, seandainya, seandainya. Lalu ambil kamera, dan rekonstruksi adegan pengambilannya berdasarkan rentetan seandainya tadi.
[caption id="attachment_204487" align="aligncenter" width="504" caption="High Angle (Ouda Saija/Album Kampret)"]
Jika selama ini posisi kita dalam memotret adalah berdiri di depan objek, memandang lurus kearahnya dan klik! Maka cobalah sesekali kita memotret sambil jongkok serendah-rendahnya atau kalau perlu tiarap atau terlentang. Bahkan mungkin sesekali panjat pohon pun juga bisa dilakukan. Gila memang! Tapi dari hal yang 'tak biasa' itu memang foto-foto yang 'tak biasa' pun sering dilakukan. Dan apabila harus dilakukan di tempat umum, jangan pernah malu. Rasa malu merupakan penghalang utama kita untuk mendapatkan foto yang benar-benar berbeda dari yang lainnya.
[caption id="attachment_204488" align="aligncenter" width="510" caption="Tilt-Angle (Arif Subagor/Album Kampret)"]
Namun juga tidak dipungkiri ada penyesuaian-penyesuaian yang dibutuhkan. Teknik rebah terlentang mungkin tidak bisa diaplikasikan dalam food photography kecuali kita memang berniat hanya mengambil foto wadahnya saja. Mungkin, sebab dengan kreativitas yang kita miliki, bisa tercipta satu set up yang memungkinkan kita rebahan dalam menangkap imaji masakan yang dapat menerbitkan air liur orang yang melihatnya.
[caption id="attachment_204489" align="aligncenter" width="504" caption="Lost in Space Style (Ki Suki/Album Kampret)"]
Selalu mencoba dan mencoba dengan penasaran, jangan pernah cepat puas, itu intinya. Hamburkan jepretan untuk menemukan sudut pengambilan foto terunik. Inilah tantangan untuk kali ini. Buat foto, tapi jangan gunakan sudut pengambilan yang biasa kita lakukan selama ini. Setiap foto yang dibuat sebisa mungkin diambil dari satu sudut pandang baru yang mungkin tidak pernah kita duga sebelumnya.....
Berani menerima tantangan?! Harus berani, kawan!
Jangan lupa titipkan tautan (link) tulisan Anda pada kolom komentar dibawah jika Anda berpartisipasi dalam kegiatan Weekly Photo Challenge yang ke-16 ini. Dan jangan pula lupa untuk menautkan tautan tulisan ini ke artikel Anda agar memudahkan teman-teman lain yang ingin berpartisipasi atau membaca karya-karya yang lain. Tema ini berlaku selama seminggu ke depan hingga tema baru keluar.
Postingan yang terpilih sebagai yang terbaik untuk WPC 15: Sport Photography, ada postingan ini. Selamat kepada yang terpilih!
Salam Kampret!
Berikut daftar tulisan yang berpartisipasi untuk WPC 16:
- Kampret: Daisy yang Menggoda!
- Yang Biasa Menjadi Luar Biasa
- Posisi Menentukan Prestasi
- [Kampret] Shooting Angle Untuk Semangat Yang Angel
- [WPC 16] Sudut-sudut Unik Pulau Dewata
- Fukuoka Tower: Menyaksikan Ketinggian di Metropolitan
- Fotografi Ajarkan Nilai Hidup
- Low Angle But High Taste
- Belajar Menemukan Angle Terbaik
- Angel Garap Keri
- Berkaca pada kursi
- Gunung
- Pantai dari berbagai sudut pandang
- Shooting Angle, Si Sudut Yang Seksi
- "Kaki Gatal", Paling Disukai Orang Manado
- Fotografi Sampah
- Humor Fotografi: Mencuri Kaki
- Pada Tapak Jejak Eksotis Gurun
- Kampret: Melihat Makhluk Manis di Puncak Bukit!
- Dari Pojokan, Moto Pojokan dan yang Ada di Pojokan
- WPC Shooting Angle:Â Satu Obyek, Sudut Pandang Berbeda
- Kemeriahan Buka Bersama di Sebuah Masjid Kampung
- [WPC16] Cerita Senja di Kota Tua
- Meriahnya Mall di Pertengahan Ramadhan (WPC-16)
- Humor Fotografi: Gaya perut, miringpun asyik
- [WPC - 16] Sudut Senja yang Indah di Pantai Tegal yang Biasa
- WPC XVI: Eksperimen Si Tengah di Pesta Pernikahan
- [WPC -16] Jakarta Masih Tersenyum
- Memotret Awan dan Bayangan Diri (WPC - 16)
- Self Picture: Tidak Sebatas Foto 'Narsis'
- [WPC 16] Sudut Pandangku
- Luar Negeri, Masih Asingkah bagi Penduduk Indonesia?
- Seek to Angeeel, Achasma Megalacheilos [WPC XVI]
Artikel Susulan:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H