Jauh sebelum George Eastman sang pendiri Kodak memperkenalkan seni melukis dengan cahaya versi yang kita kenal seperti hari ini, awal fotografi hanyalah menggunakan plat kaca dan taburan serbuk nitrat perak di atasnya yang kemudian menghitam terkena cahaya. Plat kaca yang bening dan nitrat perak yang menghitam, itulah warna pertama dalam fotografi, hitam dan putih.
Plat telah tergantikan dengan roll film, dan roll film tergantikan dengan sensor digital, namun tidak dengan hitam dan putih. Foto hitam putih salah satu yang tetap tidak tergantikan, mulai dari kamera hp, kamera saku digital hingga kamera DSLR, tetap mempertahankan opsi foto hitam dan putih ini.
Pertanyaanya kenapa bisa bertahan, apa yang membuatnya bertahan?
Beberapa alasannya adalah tanpa adanya elemen warna yang mengganggu foto hitam putih justru lebih kuat membekas di benak yang melihatnya. Menimbulkan mood dan kesan dramatis. Ada juga yang beranggapan karena foto hitam dan putih adalah lebih tampak mendekati suatu karya seni.
Apakah benar seperti itu?
Untuk menjawab apakah benar foto hitam putih lebih kuat menimbulkan kesan dari pada foto berwarna, menimbulkan kesan dramatis dan sebagai karya seni, maka Weekly Photo Challenge atau tantangan minggu ini, adalah foto hitam putih, versi anda. Seperti biasa saat berjalan-jalan pada akhir pekan, ambil kamera dan coba amati baik-baik lingkungan sekitar ubah mode pada kamera anda menjadi BW. Coba visualisasikan foto yang ingin Anda ambil, kemudian sharing hasilnya dalam tulisan di Kompasiana.
Berani terima tantangan?
Selamat berakhir pekan, salam jepret
Bagi yang belum mengikuti WPC 1, ada di sini Melihat Cahaya
Berikut daftar judul tulisan untuk tema minggu ini:
- Kampret: Mawar Putih dalam Hitam Putih
- BW itu Black and White, bukan BerWarna
- Hitam dan Putih Kehidupan
- I Love You…Bobok Yuk? (Foto Esai)
- Hitam Putih Para Pengelana Sanghyang Sirah
- Damascus in Black and White
- Sensasi Hitam Putih
- Baghdad Cafe, 2010 (BW for Kampret)
- Musik Dalam Hitam Dan Putih
- Hitam Putih dan Sebuah Cerita Kenangan
- Foto BW, Pendidikan Nasional
- Hitam Dan Putih Cheung Chau Bun Festival 2012
- [WPC-2] Sudut-sudut Kota Tua dalam Nuansa Hitam Putih
- Hitam Putih dalam Fotografi
- Aku, Kamu, dan Dia
- Harimau-harimau dalam Gelas (Hutang RI Rp 2.000 Trilyun!)
- Potret Hitam Putih Kehidupan Malam
- Yogyakarta Dalam Pesona Hitam Putihku
- Mencari Nyah Nem di Sarkem Street
- Kering, Meranggas, Terhempas
- Hitam Putih Keceriaan di Hari Buruh
- Sajak Terang Benderang
- Hitam dan Putih, Melihat Indonesia di Atas Meja Bundar
- Mawar Merah pun Menjadi Hitam
- Hitam Putih; Bercerita Rentang Hidup
- Kehadiran Mereka Pada Suatu Dimensi Kehidupan
- Pesona Suramadu Saat Menunggu Munculnya Sang Mentari
- Hitam Putih itu Soal Rasa dan Selera
- [WPC-2] Bocah-bocah Berwajah Sendu di Stasiun (Hitam Putih Nasibmu, Dik!)
- Melatih Kreatifitas Anak dengan Memotret
- Foto Jurnalistik Warga, Masih Hitam Putih?
- 540 Px Saja yah… Mmuachhhh… Lup Yu
- Humor Berharga Foto Hitam Putih
- Menikmati “Sate Klopo” Dalam Suasana Kuno dan Asri di Ondomohen
- Pelajaran Hidup dalam Semalam Untuk Danny
- Through the Lens: satu cara menikmati ciptaan Sang Pecipta di belakang rumah
- Polisi dan Suatu Ketika
- Ekspresi Hitam Putih Anak Negeriku: Mereka Terlahir sebagai Titipan
- Sekelumit Cerita Hitam Putih
- Warna-warni Potret Hitam Putih Manusia
- Hitam Putih Cerita Dunia Tenaga Kerja di Malaysia