Mohon tunggu...
kamiliya zahra
kamiliya zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang Mahasiswa dari Universitas Airlangga. Saya sangat menikmati waktu ketika saya beinteraksi dengan kawan saya dan melakukan hobi saya, yaitu merajut.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengelolaan Masjid At-Tawwabun di Masa Pandemi

10 Juni 2022   16:17 Diperbarui: 10 Juni 2022   16:37 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus). Covid-19 melejit dalam dua tahun terakhir ini. Kebanyakan orang yang terinfeksi akan mengalami gangguan pernafasan ringan hingga sedang dan tidak memerlukan perawatan khusus, namun tidak menampik bahwa Covid-19 dapat menyebabkan masalah kesehatan yang berat hingga berujung kematian. 

Menurut WHO (World Health Organization), Covid-19 menyebar melalui droplet (partikel cairan kecil dari mulut dan/atau hidung) yang keluar ketika berbicara, batuk, bersin, dan lain-lain. 

Mengetahui laju penyebaran Covid-19 yang sangat cepat, WHO menyarankan untuk menjaga jarak minimal satu meter, mengenakan masker dengan baik, menjaga kebersihan diri, dan menerapkan etika batuk atau bersin. 

Menanggapi hal ini, pemerintah Indonesia juga menerapkan kebijakan pembatasan sosial demi menekan laju penyebaran Covid-19. Hal ini tentunya bertentangan dengan kegiatan rutin umat muslim sehari-hari, yaitu salat.

Umat muslim, khususnya lelaki dianjurkan untuk salat lima waktu di masjid. Masjid merupakan suatu tempat yang secara khusus dibangun untuk menjalin hubungan dengan Allah (hablumminAllah) dan secara umum untuk meningkatkan solidaritas antar umat muslim (hablumminannaas). Hal ini menunjukkan bahwa masjid merupakan salah satu tempat berkumpul yang paling sering dikunjungi oleh umat muslim. 

Pada era pandemi Covid-19 ini,  umat muslim tentunya tidak lagi leluasa mengunjungi masjid lima kali sehari untuk menunaikan ibadah wajibnya karena diterapkannya kebijakan pembatasan sosial oleh pemerintah. Berdasarkan observasi penulis, kini banyak masjid yang sepi bahkan tidak lagi mengadakan kegiatan salat berjamaah. 

Realita lapangan tersebut tentunya tidak sesuai dengan penggunaan masjid yang ideal. Idealnya masjid membantu umat muslim untuk mengeratkan hubungannya dengan Sang Pencipta dan mengeratkan hubungan antar sesama umat muslim.

Masjid At-Tawwabun berdiri di area seluas dan telah diresmikan pada 22 Mei 2017 oleh Walikota Surabaya, Ibu Tri Rismaharini. Masjid At-Tawwabun berdiri di area seluas 750 m2. Masjid At-Tawwabun dapat menampung 600 jamaah. Masjid At-Tawwabun didirikan dengan tujuan memfasilitasi pengunjung Tunjungan Plaza yang didominasi oleh umat muslim. Selain itu, Masjid At-Tawwabun juga didirikan dengan tujuan meningkatkan kegiatan perekonomian di sekitar area masjid.

Masjid At-Tawwabun didirikan oleh PT. Pakuwon Jati. Masjid At-Tawwabun memiliki fasilitas yang menunjang dan tergolong executive. Fasilitas tersbut antara lain: area lobby layaknya hotel, area wudu yang bersih, area salat yang tidak kalah bersih, penyediaan air mineral gratis, penyediaan loker penyimpanan tidak lupa dengan staff  berjaga yang ramah, dan masih banyak lagi.

Laporan penerimaan Masjid At-Tawwabun diumumkan setiap hari Jumat setalah salat Jumat. Penerimaan Masjid At-Tawwabun setiap minggunya rata-rata mencapai Rp2.000.000,00. 

Sumber penerimaan Masjid At-Tawwabun adalah sumbangan jamaah dan donatur, baik muslim maupun nonmuslim. Penerimaan Masjid At-Tawwabun digunakan untuk membayar beban air, beban listrik, dan biaya perawatan lainnya. Masjid At-Tawwabun tergolong masjid mandiri karena tidak menerima suntikan dana dari pendiri, PT. Pakuwon Jati.

Masjid At-Tawwabun melakukan fungsi ibadah dengan baik. Masjid At-Tawwabun menggelar salat lima waktu, salat Jumat, salat tarawih, dan masih banyak lagi. Masjid At-Tawwabun juga menerima kritik dan saran dari jamaah agar semakin baik kedepannya dalam menjalankan fungsi sosial kemasyarakatan. 

Masjid At-Tawwabun juga menjalankan fungsi dakwah dengan baik, setiap minggu dan bulannya Masjid At-Tawwabun menggelar kajian rutin. Terletak di Tunjungan Plaza 2, Masjid At-Tawwabun tentunya berkontribusi besar dalam meningkatkan kegiatan ekonomi di area sekitar. Banyak sekali toko-toko yang menjual busana muslim, perlengkapan salat, dan lain-lain.

Ketika pandemi Covid-19 melanda, Masjid At-Tawwabun juga terkena dampaknya. awal pandemi Covid-19, Masjid At-Tawwabun dengan berat hati harus ditutup sementara demi mematuhi kebijakan pemerintah dan mendukung pemerintah dalam upaya menekan penyebaran Covid-19. 

Hal ini tentunya membuat penerimaan Masjid At-Tawwabun berkurang bahkan mencapai angka nol. Meskipun ditutup sementara, Masjid At-Tawwabun tetap membutuhkan dana untuk biaya perawatan. Alhamdulillah, masih banyak donatur yang berbaik hati untuk mendanai biaya perawatan Masjid At-Tawwabun.

Kini, angka penyebaran Covid-19 di Indonesia, lebih spesifik di Surabaya telah menurun. Dengan begitu, pemerintah mengeluarkan izin untuk membuka kembali rumah-rumah ibadah dengan syarat dan ketentuan berlaku. Menanggapi hal ini, takmir Masjid At-Tawwabun kembali membuka aksesnya. 

Masjid At-Tawwabun juga senantiasa menerapkan protokol kesehatan yaitu, mengecek suhu setiap jamaah yang akan memasuki Masjid At-Tawwabun, Check-in di aplikasi peduli lindungi, mewajibkan penggunaan masker, memberikan jarak pada saf salat, melepas seluruh karpet yang tersedia, membolehkan penggunaan sajadah pribadi, tidak menyediakan mukena di area salat wanita, pembatasan waktu di dalam masjid (tidak berlama-lama di masjid), dan masih banyak lagi.

Penulis berpendapat bahwa strategi takmir Masjid At-Tawwabun dalam menghadapi pandemi Covid-19 sudah sangat baik. Para staff yang bertugas telah berusaha untuk mengarahkan jamaah agar mematuhi protokol kesehatan. Perlu dikritisi, jamaah diharapkan kedepannya dapat lebih menaati protokol kesehatan yang telah diterapkan Masjid At-Tawwabun dengan baik. Observasi penulis menunjukkan bahwa masih banyak jamaah yang melewatkan pengecekan suhu dan check-in di aplikasi peduli lindungi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun