Mohon tunggu...
Ahmad Kamil
Ahmad Kamil Mohon Tunggu... -

tidur adalah kesukaan saya, karena disana, saya benar-benar ngerasa kalo ada saat-saat saya tidak berbuat apa-apa, tapi saya tetap baik-baik saja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi untuk Bapak Nuh

3 Oktober 2013   19:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:02 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terimaksih karena kau telah mambuat kami,

Golongan yang kurang beruntung saat masih muda ini, memiliki keberanian

Terima kasih, karena dengan adanya bidik misi

Kami bisa lebih yakin untuk ikut kuliah

Terimakasih atas program undangannya,

Dengan begitu persentasi MABA bisa lebih meningkat

dengan begitu, semakin banyak mahasiswa, yang berasal dari daerah,

menuju universitas favorit

Terimakasih atas pelaksanaan UAN nya,

Karena dengan begitu,..

kami bisa lebih mengerti

Bahwa

Sebenarnya suatu masalah tidak bisa diselesaikan dengan satu hal

Mengotot, mempertahankan pendapat adalah kurang baik adanya

Saat membuat kebijakan sebaiknya kita tidak melakukan standar terhadap bangsa lain,

Terhadap zaman lain

bahwa

Ternyata menurut sang pendidik,

ada suatu pengecualian untuk berbuat jujur

bahwa

selalu ada cara untuk berbuat “melawan”, saat seseorang merasa dizalimi hak nya

walaupun, kita sudah membuat segala system dan bahkan tentara untuk menjaganya

terima kasih,

karena UAN itu juga berperan dalam

Membuat hubungan yang lebih erat, antara si cupu yang genius, dengan si keren di sekolah

Masa-masa kelas tiga kami di penuhi dengan perhatian yang lebih,

Terutama dengan kata-kata,

Bahwa kita adalah satu teman….

Berangkat bersama, dan lulus pun bersama

terimakasih juga,

karena kau telah membuat kami, para peserta didik ini, tahu kualitas kami,

tahu yang kami kejar.

nilai.

lulus.

semuanya berakhir menjadi titik.

terimakasih, karena kami,

para peserta didik, menjadi berkurang acara mainnya,

berkurang pula berkumpul dengan teman-teman.

terimakasih, kau telah mengajari kami,

akan arti pentingnya sebuah kompetisi,

bagaimana kita harus menjadi yang terbaik

terimakasih, karena dengan kau,

kami menjadi fokus, akan tujuan kami,

tidak ada lagi sesuatu yang beda,

semua harus pintar, harus bisa dalam pelajaran sekolah

sehingga akan sulit mencari para seniman, para budayawan

terimakasih, kau telah memperkenalkan kami

kepada orang banyak,

yang tiba-tiba muncul di pemberitaan,

orang yang "perduli" tentang pendidikan

dan betapa hebatnya,

orang yang terdidik itu,

mengajukan argumennya, kepada media massa

terimakasihku yang terkahir….karena kau telah menyadarkan kami,

Bahwa….

"Proses adalah berharga sekali,

proses bertanya,

proses berpikir,

proses belajar,

proses untuk menunaikan kewajiban dan mendapatkan hak

yang penting adalah proses,

bukanlah hasil akhir ….."

yang diajarkan di sekolahan itu…

tanda kutip itu...

adalah

teoritis adanya.

Di kehidupan nyata…

yang dinilai adalah hasilnya

Pekerjaan....

dengan syarat pendaftaran IPK,

ditentukan ujian,

Sarjana ditentukan ujian

Lulus mulai dari SMA, SMP, sampai SD pun ditentukan ujian adanya…

Ujian akhir

Layaknya kehidupan,

Masuk tidak nya orang ke surga…

Atau yang sebaliknya

Diterima atau tidaknya kehidupan mereka…

Ditentukan di akhir kehidupannya…

Di detik terakhir,

Tidak perduli apa amal kehidupannya,

Jika dia sudah tidak lulus,

maka tidak adalah kehidupan di dunia…selanjutnya

Layaknya kiai barsisha yang terkenal itu

Dan pelacur yang pada akhirnya malah masuk surga

#inspirasi berasal dari puisi paulo coelho yang berjudul, puisi untuk G.W Bush

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun