Mohon tunggu...
Amaliyah Kamil
Amaliyah Kamil Mohon Tunggu... Freelancer - Kamilatul Amaliyah

Traveler هو الذي جعل لكم الأرض ذلولا فامشوا في مناكبها وكلوا من رزقه

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Teosentris dan Antroposentris dalam Sholat

29 Agustus 2022   09:30 Diperbarui: 29 Agustus 2022   09:33 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sederhananya sholat sebagai antroposentris adalah akibat logis dari teosentris. Menilik sholat lebih jauh, ia sendiri menggabungkan bentuk nyata antara teosentris dan antroposentris. 

Sholat yang sedari takbir sudah memusatkan dan menyerahkan sepenuhnya diri pada Tuhan menegaskan kita teosentrisme. Berkali-kali tegak dalam rakaat bukti bahwa proses makrifat dengan Tuhan adalah hal yang harus terus dilakukan. 

Tegak, ruku',  dan sujud adalah bukti bahwa dalam perjalanan kehidupan, iman pada Tuhan itu dinamis, adakalanya naik, pun turun, dan kita diajarkan untuk terus bangkit. 

Setelah dirasa cukup (walau sebenarnya tidak akan pernah cukup) berpusat pada pencipta, kita diharuskan berantroposentris melalui salam, toleh kanan kiri untuk bersikap berperikemanusiaan. Karena sholat menyuruh kita memanusiakan manusia, bukan hanya diri pribadi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun