Pertama, negara dapat menghilangkan nilai kemanusiaan. Penerima manfaat bantuan sosial memiliki peran yang sedikit dalam menerima layanan yang diberikan. Kedua, negara melemahkan kemampuan kreatif dan inovatif masyarakat. Adanya bantuan-bantuan sosial yang diberikan pemerintah membuat masyarakat tidak memiliki kemampuan untuk berkembang dan bertahan di masa pandemi. Hal ini juga menghilangkan kewaspadaan dari kerentanan sosial yang dialami masyarakat sehingga masyarakat tidak dapat menghadapi situasi yang tidak terduga ke depannya. Jika program bantuan sosial ini berakhir, masyarakat akan mengalami ketergantungan.
Ketergantungan ini akan menyebabkan keguncangan kesejahteraan sosial sehingga masyarakat tidak memiliki kemampuan untuk menciptakan solusi dari masalahnya dengan mandiri. Selain itu, karena sumber pembangunan sosial berpusat pada pemerintah, potensi dan kontribusi masyarakat terabaikan. Partisipasi masyarakat dalam pembangunan sosial di masa pandemi menjadi terbatas. Program-program bantuan sosial yang dirumuskan pemerintah juga bersifat streotip dan seragam. Artinya pemerintah cenderung memukul rata semua permasalahan yang timbul akibat pandemi, padahal dinamika permasalahan sosial di berbagai wilayah berbeda-beda.
Menghadapi Situasi Pandemi Bersama-sama
Untuk dapat tercapainya sebuah pembangunan sosial, diperlukan peran dari swasta dan masyarakat untuk ikut aktif dalam proses pembangunan. Pemerintah sebagai pemegang kekuasaan harus dapat merangkul elemen-elemen tersebut sehingga tidak adanya dominasi pemerintah atau kegagalan pembangunan. Masing-masing pihak harus ikut berkerja sama, bergotong royong, dan berpartisipasi untuk mempercepat proses pembangunan sosial di masa pandemi ini. Kerjasama yang baik antar elemen negara, akan memaksimalkan berbagai kebijakan dan program sosial yang telah ditetapkan.
Dalam menghadapi situasi pandemi ini, semua elemen negara wajib bergotong royong untuk mencapai kesejahteraan bersama. Seluruh bagian negara harus bisa melindungi dan menjaga warga negara lainnya yang lebih rentan dan membutuhkan. Dengan terciptanya kombinasi ini, negara akan lebih tangguh dalam menangani situasi pandemi bersama-sama dan mepercepat pemulihan negara. Masyarakat juga dapat mengembangkan potensinya sehingga mampu beradaptasi dan bertahan dalam menghadapi situasi tak terduga di masa yang akan datang.
SUMBERÂ
Pramanik, N. D. (2020). Dampak Bantuan Paket Sembako dan Bantuan Langsung Tunai Terhadap Kelangsungan Hidup Masyarakat Padalarang Pada Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Ekonomi, Sosial & Humaniora, 1(12), 113-120.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H