Mohon tunggu...
KAMILAH KENCANA PRAJA
KAMILAH KENCANA PRAJA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

pecinta Cimory

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Simak Artikel Ini tentang Penalaran!

11 Juni 2023   17:18 Diperbarui: 11 Juni 2023   17:22 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penalaran merupakan kemampuan menggunakan logika dan informasi untuk mencapai kesimpulan atau membuat argumen yang masuk akal. Secara umum penalaran terbagi menjadi 2:

  • Deduktif

digunakan untuk membuat rangkaian argumen logis dengan menghubungkan premis-premis yang relevan untuk mencapai kesimpulan yang pasti.

  • Contoh:

Premis 1: Jika seseorang tidak lulus ujian, maka ia harus mengulang ujian.

Premis 2: Salma tidak lulus ujian.

  • Kesimpulan: Oleh karena itu, Salma harus mengulang ujian.
  • Induktif
  • Dalam penalaran induktif, kesimpulan yang dihasilkan hanya berupa kemungkinan yang mana hasilnya belum pasti.
  • Contoh:
  • Pengamatan: Sebagian besar mahasiswa di kelasA  sudah memiliki laptop.
  • Kesimpulan: hampir semua  mahasiswa kelas A memiliki laptop.

Penalaran sangat penting untuk dimiliki dalam berbagai bidang ilmu seperti matematika, filsafat, bahasa dan lain lain. Dengan adanya penalaran, sebuah karya akan lebih mudah untuk diterima dan secara tulisan lebih terstruktur. penalaran memainkan peran penting dalam pengembangan pengetahuan, pengambilan keputusan yang baik, pemecahan masalah, dan ilmu pengetahuan. Kemampuan untuk berpikir secara kritis, menganalisis informasi, dan mencapai kesimpulan yang logis adalah keterampilan yang sangat berharga dalam memahami dan berinteraksi dengan dunia di sekitar kita.

Pada usia sekolah dasar, banyak kegiatan yang dapat mendorong atau meningkatkan penalaran pada anak. Berikut beberapa contoh kegiatan untuk meningkatkan daya nalar pada anak:

1. Permainan edukatif seperti puzzle, lego atau permainan lainnya yang memiliki fungsi sebagai stimulus otak anak. 

2. Metode pembelajaran yang membuat anak untuk membuat keputusan, menghadapi masalah dan mencari solusi permasalahannya 

3. Berikan kesempatan pada anak untuk melakukan apa yang sedang dihadapinya seorang diri 

Dengan membiasakan anak untuk memecahkan, mencari solusi dan membuat keputusan sendiri, akan membuat anak terbiasa berpikir sehingga daya tanggap dan nalarnya berjalan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun