Mohon tunggu...
Tsamarah Kamilah
Tsamarah Kamilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya merupakan mahasiswa pendidikan vokasional di Universitas Airlangga program studi Fisioterapi, saya gemar menulis dan membaca artikel serta jurnal-jurnal kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Obesitas dan Osteoarthritis: Dua Sisi Koin yang Saling Terkait

28 Desember 2024   11:45 Diperbarui: 28 Desember 2024   11:40 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Kehidupan yang serba instan sering kali membawa konsekuensi serius pada kesehatan, salah satunya adalah obesitas Saat ini obesitas menjadi permasalahan serius di Indonesia. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia tahun 2018, prevalensi angka diabetes pada penduduk usia di atas 18 tahun mencapai 26,60% untuk laki-laki, dan 44,40% untuk perempuan. Bahkan, menurut WHO, Indonesia kini berada di posisi teratas dalam tingkat obesitas di kawasan Asia Tenggara, dengan lebih dari 30% populasi orang dewasa yang berat badannya dikategorikan obesitas. 

Obesitas merupakan kondisi di mana perbandingan antara berat badan dan tinggi badan melebihi standar yang ditentukan (Nugraha, dkk., 2015). Tidak hanya berdampak pada penampilan, obesitas dapat meningkatkan resiko terjadinya penyakit degeneratif, seperti diabetes, jantung koroner, bahkan berpengaruh pada kerusakan kartilago sendi yang menyebabkan osteoarthritis. Osteoarthritis, penyakit degeneratif yang seringkali disamakan dengan osteoporosis adalah kondisi di mana terjadi kerusakan kartilago pada suatu sendi. Adapun bagian-bagian yang sering terdampak osteoarthritis adalah tulang belakang, panggul, lutut, pergelangan kaki. 

Mengapa osteoarthritis dapat disebabkan oleh obesitas? Hal ini dikarenakan, berat badan yang berlebih membuat sendi pada lutut dan anggota tubuh lainnya menjadi bekerja lebih keras. Tekanan akan membuat tulang rawan yang melindungi ujung-ujung persendian rusak secara bertahap. Apabila hal ini terjadi, maka tulang rawan akan terkikis seluruhnya yang mengakibatkan tulang bergesekan dengan tulang (karena remodeling tulang). Hal ini akan memperparah rasa nyeri pada penderita osteoarthritis.

 

Adapun gejala-gejala yang dirasakan oleh penderita antara lain adalah sebagai berikut:

1. Nyeri, sendi yang terdampak akan terasa nyeri selama atau setelah bergerak. Beberapa pasien mengeluhkan rasa sakit selama berjalan, melakukan aktivitas yang melibatkan anggota gerak yang terdampak, bahkan ada yang mengeluhkan tidak bisa sama sekali melakukan gerakan tertentu saat melakukan ibadah shalat. 

2. Kekakuan, kekakuan sendi mungkin paling terasa pada saat bangun tidur. Hal ini dikarenakan, selama tidur aliran darah ke area sendi dapat berkurang. Sarrajau mengatakan bahwa selama tidur tekanan darah turun sekitar 10 persen. Sirkulasi darah yang lebih rendah karena tekanan darah yang menurun dapat mengurangi suplai oksigen dan nutrisi yang penting untuk kesehatan sendi, sehingga mengakibatkan kekakuan.

3. Nyeri saat ditekan, nyeri dapat muncul saat bagian yang terdampak diberi tekanan, bahkan tekanan ringan sekalipun, dan rasa nyeri tersebut seringkali juga terasa pada area di sekitarnya.

4. Kehilangan fleksibilitas, penderita mungkin tidak dapat menggerakkan sendi secara maksimal dikarenakan tulang rawan, jaringan yang memungkinkan pergerakan sendi tanpa gesekan mengalami pengikisan. 

5. Sensasi berderak, penderita mungkin merasakan sensasi berderak, dan biasanya terdengar bunyi letupan saat menggerakkan sendi tersebut. 

6. Pembengkakan, hal ini disebabkan oleh pembengkakan jaringan lunak pada sekitar sendi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun