4. Kecenderungan Terhadap Kepenatan: Orang HSP mungkin lebih cepat merasa kelelahan atau terlalu terstimulasi setelah berada dalam lingkungan yang ramai atau sibuk. Pemulihan mereka memerlukan waktu yang lebih lama.
5. Mudah Terganggu oleh Perubahan: Perubahan dalam rutinitas atau lingkungan dapat mempengaruhi orang HSP dengan lebih signifikan, seringkali menyebabkan stres atau kecemasan.
6. Kemampuan untuk Merespon Seni dan Kecantikan: Sensitivitas tinggi juga dapat diwujudkan dalam apresiasi seni, musik, atau keindahan alam. Orang HSP cenderung mendapatkan kepuasan yang mendalam dari pengalaman seni.
7. Keinginan untuk Menghindari Konflik: Orang  HSP mungkin merasa lebih terpengaruh oleh konflik atau ketegangan interpersonal. Mereka cenderung mencari cara untuk menghindari atau menyelesaikan konflik dengan damai.
Ciri-ciri ini dapat bervariasi antar individu, dan tidak semua orang HSP akan menunjukkan semua ciri tersebut. Sensitivitas tinggi bukanlah sesuatu yang perlu diperbaiki, melainkan suatu karakteristik yang dapat membawa kekayaan dan pemahaman yang lebih dalam terhadap diri sendiri dan dunia sekitar.
Bergabung dengan komunitas atau mendapatkan dukungan dapat membantu individu HSP dalam mengatasi tantangan dan memaksimalkan potensi mereka. Dengan lebih memahami ciri-ciri Highly Sensitive Person, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung untuk diri sendiri maupun orang lain yang mungkin mengalami sensitivitas tinggi. Seiring dengan kesadaran akan perbedaan ini, diharapkan kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan memahami kebutuhan berbeda dari setiap individu, tanpa mengesampingkan kekuatan yang muncul dari karakteristik ini.