Pada tahapan ini peluang Golkar tampak ketika Airlangga Hartarto (AH) memantapkan diri untuk maju menjadi calon ketua umum. AH dengan latar belakangnya yang sangat lengkap dapat menjadi tokoh penghubung Golkar dengan anak muda selaku segmen pemilih.
Kredibilitas dan track record AH bisa menjadi senjata Golkar untuk memotori segmentasi pemilih pemula menjadi pemilih aktif. Profil AH yang bebas kasus dengan riwayat yang sarat pengalaman adalah alasan kuat dan meyakinkan bagi publik luas. Adalah jaminan bagi orang untuk kembali memilih.
Pada diri AH sesungguhnya Golkar sedang memperlihatkan kepada publik bahwa sistem regenerasi dalam partai berjalan dengan sangat sehat. Figur yang dipilih adalah orang yang benar-benar mumpuni dan diseleksi dengan pertimbangan yang matang, tidak sekedar mengutamakan tujuan dari pragmatisme sempit.
AH sendiri sejatinya juga proaktif bagi kelangsungan regenerasi kader-kader di bawahnya. Ia pun turut mendorong terciptanya estafet kepemimpinan yang baik sekaligus mengupayakan penghilangan sekat antara pusat dan daerah. Hal ini mencerminkan keterbukaan dan sirkulasi politik yang bersih di mana pada kemudian hari akan tercipta proses sama rata-sama rasa tanpa mengkotak-kotakkan peluang kader untuk berkembang.
Inilah langkah awal yang harus bisa diraih pada Munas nanti. Munculnya figur yang dapat diterima masyarakat dari semua kalangan. Figur yang menjadi stimulus elektorat, bahwa dunia politik masih dihuni oleh orang-orang yang memiliki profil bersih. Sekaligus yang berperan sebagai representasi dari perubahan.
Hal-hal tersebutlah pendorong tokoh-tokoh senior yang menginginkan Golkar semakin berjaya mulai angkat suara menyiratkan dukungannya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H