Mohon tunggu...
Zetazeya
Zetazeya Mohon Tunggu... Lainnya - Buruh

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Harum Tanah dan Cerita Hujan

13 Februari 2020   08:34 Diperbarui: 19 Februari 2020   23:53 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harum tanah ketika hujan menyapa membawaku melayang pada kisah purba, juga cerita-cerita senja saat kita duduk bersanding memandang riak sungai, yang membawa alirnya ke muara.

Aku tak akan beranjak dari derasnya ini
Kunikmati meresap membasah
Hadirmu kurasa di tiap rinainya
menyuguhkan kehangatan mendekap rasa.

Hujan telah mengurung kisahku pada sebuah elegi, dalam beranda kerinduan yang tiada bertepi
Ketika perlahan bayangmu menghilang, lesap di garis cakrawala
Membawa mimpiku, pergi untuk selamanya

Kamis, 13.02.2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun