Mohon tunggu...
Kamaruddin
Kamaruddin Mohon Tunggu... Jurnalis - .

Mengingat bersama dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Money

Cerita Syukri Terpikat Bisnis Depot Air Minum Reverse Osmosis

15 Januari 2022   16:36 Diperbarui: 15 Januari 2022   16:42 1058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tempat Family R.O produksi | Foto: Istimewa

"Harga satu galon Rp4 ribu. Ada beberapa kategori yang tidak kita ambil uang ongkir, mereka pelanggan pertama, masyarakat kurang mampu dan warga desa setempat," kata Syukri, Owner Family R.O.


Banda Aceh - Usaha depot air minum isi ulang kian marak, dari tahun ke tahun bisnis satu ini terus menyebar di berbagai kota di Indonesia. Semenjak ada usaha depot air, masyarakat menjadi lebih mudah, cukup menenteng botol galon kosong, merogoh kocek Rp4 ribu hingga Rp5 ribu. Lalu pulang dengan galon yang sudah berisi.

Dibanding dengan air galon yang sudah punya merek, harga air mineral hasil Reverse Osmosis (RO) bisa tiga kali lebih murah. Itulah mengapa permintaan akan air minum dalam galon hasil saringan rumahan ini masih diminati.

Hal tersebut pun menjadi alasan mengapa, Syukri, 38 tahun, terpikat membuka usaha depot air Family R.O di Desa Lam Ara, Kecamatan Banda Raya, Kota Banda Aceh. Menurutnya, meski bisnis depot air minum kian menjamur, namun minat masyarakat masih cukup tinggi.

"Kebutuhan air minum R.O memang tinggi. Terutama di warkop-warkop. Kita juga tidak menutup mata, bahwa persaingan juga semakin ketat. Di sepanjang jalan Family R.O saja ada delapan depot," kata Syukri saat ditemui penulis, di Warkop Dedy, Kuta Alam, Banda Aceh, Rabu, 12 Januari 2022.

Syukri baru dua tahun nyemplung di bisnis depot air, tepatnya 28 Februari 2020. Namun, baru dua bulan berjalan, pagebluk Covid-19 menghantam habis-habisan bisnisnya. Pemberlakuan jam malam hingga pembatasan sosial, membuat target pasarnya yang didominasi Warung Kopi (Warkop) menjadi sepi. Penghasilannya saat itu menurun secara drastis.

Syukri tak berdiam diri, dia memutar ide, mencari jalan keluar. Mengubah target pasar yang semula didominasi warkop, lalu menyasar ke rumah-rumah warga. Strategi Syukri saat itu berjalan dengan cukup baik, dia berhasil keluar dari kengerian pandemi. Perlahan, bisnis Syukri mulai bangkit. Kini permintaan pasar mulai meningkat terutama di warkop-warkop yang ada di Banda Aceh.

"Sehari untuk langganan tetap, minimal 200 galon air laku. Kemudian langganan tidak tetap dari masyarakat yang tidak bisa ditebak. Sementara untuk warkop kita target 10 galon air per warkop. Kadang juga bisa 15, tergantung kebutuhan di warkop," ucap Syukri.

Tempat Family R.O produksi | Foto: Istimewa
Tempat Family R.O produksi | Foto: Istimewa


Family R.O masih meliputi wilayah Kota Banda Aceh yang tersebar di lebih 40 Warkop. Bukan hal mudah untuk mencapai angka tersebut, Syukri terjun sendiri mencari pasar baru. Membangun komunikasi, menanam kepercayaan pemilik warkop, kejujuran hingga kualitas adalah modal utama. Persoalan harga, tentu sama dengan depot-depot yang lain. Namun yang membedakan, Syukri lebih peka terhadap mereka kalangan menengah ke bawah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun