"Berbisnis membuat saya lebih dekat dengan keluarga. Bisa melihat anak dan istri tersenyum setiap hari adalah anugerah terindah bagi saya," ucap Mas Arie.
Serba hitam ! mengenakan topi blangkon motif batik khas Yogyakarta, baju kaos hitam berkerah lengkap dengan logo. Aura pebisnis tampak dari raut wajah, Dedi Ariandi, 45 tahun alias Mas Arie. Meski lahir di Banda Aceh, Mas Arie memiliki darah keturunan Jawa, ia lancar berbahasa Aceh dan Jawa.
Mas Arie sudah tujuh tahun menggeluti bisnis ayam bakar. Pamflet nama usaha bertuliskan 'Ayam Bakar Mas Arie' di gapura kecil pintu masuk, menyambut setiap pelanggan yang datang. Ayam Bakar Mas Arie berada di Jalan Bakti, Gampong Laksana, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh.
Lima bola lampu dipasang untuk menerangkan tulisan di pamflet. Tiga bola pijar biasa, dipasang di atas tulisan, dua lampu lampion disisi kiri dan kanan. Kemudian, lampu hias Tumblr motif kupu-kupu dipasang mendatar menjalar di sepanjang pagar depan rumah. Kerlap kerlip lampu hias Tumblr memberikan keindahan tersendiri. Tanaman rambat pagar memutar rapi diantara tembok teras.
Sembilan meja tersusun rapi, empat di teras, lima di halaman rumah. Ada dua pohon peneduh di halaman rumah, pohon asam jawa dan pohon jambu, tumbuh berdampingan dengan daun rindang, kedua pohon itu mampu menjadi tempat untuk berteduh di bawah gemerlap hujan yang rintik-rintik malam itu.
Konstruksi bangunan rumah sewa yang dijadikan tempat usaha itu, setengah tembok setengah kayu. Di jendela di pajang hiasan dinding. Bermacam-macam tulisan. Mulai dari "tawakal itu pasrah disertai usaha". "Jadikanlah shalat dan sabar sebagai penolong" dan "smile its sunnah dan sadaqah." Mas Arie baru menempati tempat usahanya itu awal bulan sembilan.
Di tengah kesibukannya yang ikut melayani pelanggan, Mas Arie menyempatkan diri bercerita kepada penulis, pria murah senyum itu mengawali bisnis ayam bakar tahun 2014 dengan menggunakan gerobak, di depan Plasa Telkom di Jalan Teuku Moh. Daud Beureueh, Gampong Laksana, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh.
Hingga akhirnya setelah berjalan enam tahun. Awal Januari 2021, bisnis Ayam Bakar Mas Arie pindah ke ruko di Jalan Bakti, Gampong Laksana, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh (di belakang Plasa Telkom). Delapan bulan jualan di ruko yang disewa Rp11 juta pertahun itu, Ayam Bakar Mas Arie kembali pindah kerumah sewa yang berada tepat di depan ruko sebelummya. Total sudah tiga kali pindah selama tujuh tahun Mas Arie menggeluti bisnis ayam bakar.