Untuk menguatkan perempuan, kata Syamsul, perempuan harus banyak membuat pelatihan, partai politik, LSM, KPPI dan organisasi lainnya. KIP sebagai penyelenggara tidak bisa melakukan itu karena anggaran yang minim.
Â
Perwakilan PKS, Iriyani, mengatakan kondisi lapangan ketika partai mencari tokoh perempuan mengalami kesulitan karena tidak ada tokoh yang dijadikan caleg, karena minimnya perempuan ikut partisipasi. Disinilah perlu peran dalam memberi edukasi kepada perempuan di tingkat gampong, yang mungkin kurang tersentuh ilmu politik, sehingga mau terlibat dalam politik.
"Memang pada dasarnya di lapangan ketika ditanya ke pemilih lebih senang memilih laki-laki itu hambatan sendiri bagi perempuan, sehingga kepercayaan pada perempuan itu berkurang," ucap Iriyani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H